01. Bukan Bansos

563 46 2
                                    

Hi!

Nemu cerita ini dari mana?
.
.
.

Happy reading!

🤍🤍🤍

1. Bukan Bansos.

Althar mengendarai motor sport nya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan Jakarta yang tampak ramai. Maklum pagi hari, semua orang akan melakukan aktivitas masing-masing.

Cowok itu, membelokkan motornya ke gang yang biasa, ia lewati sebagai jalan pintas menuju SMA TARSA alias Taruna Satya.

Ia memberhentikan motornya di pinggir jalan, di depannya ada segerombolan orang-orang, entah sedang apa.

"Rame banget kek ngantri bansos," monolog Althar, melepaskan helm full face nya.

Karena Althar memiliki jiwa kepo yang sebelas dua belas seperti perempuan, ia turun dari motor sport nya, tidak lupa ia mengunci setang. Gawat jika ada yang mencurinya. Ia bisa langsung dikick dari kartu keluarga.

Ia mendekat ke arah keramaian, "Bang, lagi pada ngantri banso--" Belum sempat Althar menyelesaikan kalimatnya, ia dipukul oleh salah satu segerombolan pria itu.

Brukk

"Woy! Anjir lo. Sakit bego!" gerutu Althar, setelah pundaknya terkena bongkahan balok.

Tanpa pikir panjang, ia langsung menerjang pelaku yang memukulnya dengan kayu balok.

Beberapa kali Althar memukul orang-orang itu. Ia juga terkena pukulan dari segerombolan orang-orang yang sedang tawuran. Iya tawuran, bukan antri bansos.

****

Lyana mengecek ponselnya, ia buka aplikasi WhatsApp, lalu membuka room chat bertuliskan Si Kampret.

Tidak ada balasan pesan. Ia juga tidak melihat Althar sedari pagi. Apa mungkin cowok itu telat, terakhir pesan yang Althar kirimkan, ia akan segera menuju SMA TARSA.

Jika ditanya mengapa Lyana tidak berangkat bersama Althar. Ia memiliki janji dengan Rani akan berangkat bersama.

Lyana menutup roomchat dan menyimpan ponselnya ke dalam saku.

Kedua matanya kembali fokus ke arah Miss Endah yang sedang menjelaskan materi di depan. Namun, pikiran Lyana melayang entah kemana.

"Sampai di sini dulu pelajaran pada hari ini. Jika ada yang kurang paham bisa baca materi di buku paket, dan ibu minta tolong buat sekertaris tolong fotocopy soal-soal tentang materi tadi," ujar Miss Endah guru Bahasa Inggris.

"Ayo sekertarisnya maju."

"Na!" panggil Rani menyenggol lengan teman sebangkunya. "Lyana!"

"Eh, iya present, Miss!" Lyana sepontan berteriak, berdiri dari kursi. Mengalihkan antensi penghuni XII IPA 2 fokus kepada dirinya.

"Kamu, tidak memperhatikan saya?" Sebuah Pertanyaan yang keluar dari Miss Endah.

Lyana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sialan, gara-gara ia memikirkan Althar, Lyana jadi tidak fokus. Jangan sampai makhluk itu tau jika Lyana tadi memikirkannya ya. Sebab, Althar memiliki jiwa yang alay dan jamet!

Lyana hanya menunduk, "Maaf, Miss," ujarnya merasa salah.

Miss Endah hanya menghela napas pelan, "Yah sudah tidak apa-apa lain kali fokus ya. Ini kamu fotocopy dan dibagikan ke yang lain, Minggu depan kumpulkan, paham?" lanjutnya memberikan lembar kertas berisi soal-soal.

ILY Too || A L T H A RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang