❝Titik tertinggi dalam mencintai seseorang ialah dengan mengikhlaskannya bahagia bersama orang yang dicintainya, bukan? Tetapi ini bukan tentang mengikhlaskan....❞ -Sadewa Riyo Pramana
••••
.
.
.~~Happy Reading All✨~~
25. Perihal Melindungi
Sedari tadi pagi Lyana memperhatikan gadis di sampingnya yang nampak sangat bahagia sekali, khas seperti orang yang lagi kasmaran. "Gue liat, lo sumringah banget dari pagi kayak orang kasmaran," tebak Lyana terkekeh pelan seraya merapikan kertas ulangan milik teman-temannya untuk ia bawa ke ruang guru.
Rani menoleh, gadis itu tersenyum menampilkan deretan gigi rapinya. Tebakan Lyana tepat sekali, ia memang sedang merasakan yang namanya kasmaran. "Kemarin Delvin, nyatain perasaannya sama gue," kata Rani tersipu malu seraya menumpu dagunya menggunakan kedua telapak tangannya. Ia masih tidak percaya jika lelaki yang dirinya kagumi menyatakan cinta padanya.
Mendengar itu Lyana ber 'oh' ria saja, belum menyadari apa yang sahabatnya itu katakan. Sampai seperdetik kemudian Lyana menghentikan aktivitasnya, ia menoleh cepat-cepat ke arah gadis yang sedang salting di sebelahnya itu. "Lo serius? Delvin nyatain perasaannya sama lo? Kapan?" tanya Lyana yang mendapat anggukan dari gadis itu.
Lyana menggeser duduknya lebih dekat, ingin tahu cerita selanjutnya dari sahabatnya ini. "Awalnya Delvin ngajak gue ke pantai sambil nikmatin senja, terus tiba-tiba dia genggam tangan gue dan nyatain perasaannya. Mana kata-katanya bikin gue salting brutal lagi," cerita gadis itu, bahkan teriak kegirangan sampai atensi satu kelas tertuju pada mereka berdua. Lyana tertawa, lucu sekali sahabatnya ini saat sedang salting, sampai lesung di bawah matanya terlihat jelas. "Gue ikut seneng, semoga lo sama Delvin langgeng."
"Humm... makasih." Rani memeluk Lyana dari samping, ia beruntung memiliki sahabat yang selalu mendukungnya. Lyana menepuk-nepuk bahu Rani, entah mengapa pikirannya tertuju pada Riyo, cowok yang menyukai Rani sejak masa MPLS itu. Apa cowok itu baik-baik saja?
"Ekhmm, masih pagi udah peluk-pelukan aja kayak teletubbies, lagi ada apa, nih? Gue liat seneng banget." Langit menimbrung, tertarik dengan kehebohan kedua temannya ini.
"Ini, si Rani," sahut Lyana seraya menyenggol lengan Rani menggoda gadis itu. "Di tembak sama crushnya." lanjutnya membuat sang empu menutup wajahnya malu.
"Serius? Sama Riyo?" tebak Langit antusias, namun berbalik dengan Rani yang langsung menampilkan raut wajah masam setelah mendengar nama yang cowok itu sebut. "Kok, dia, sih!" sangsi Rani.
Langit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sepertinya ia sudah salah. "Ya... mana gue tau, kan, kalian couple R, " jawabnya tersenyum kikuk. Secara yang ia tahu temannya ini dekat dengan Riyo, walaupun tidak terlihat keromantisan di antara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Too || A L T H A R
Teen Fiction❝Antara rencana dan rahasia Tuhan❞ "Al, gue pacaran sama lo, nyebelin dan nyaman di waktu yang bersamaan!" -Brilian Azelyana Gravena. "Sebelnya ilangin, nyamannya pertahanin." -Magenta Altharic Agasthya. _____________________________________________...