14. Boneka Kiyowo

132 12 11
                                    

~happy reading y'all!~
.

.

.

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


14. Boneka Kiyowo

Suara peluit memecah ke seluruh penjuru lapangan. Laki-laki dengan nomor punggung nol lima menghentikan tendangannya dan menyuruh semua anggotanya berkumpul di tepi lapangan rumput, menghampiri guru olahraga mereka.

"Latihan hari ini cukup," ujar Pak Yohanes.

"Saya harap kalian semua besok datang tepat waktu dan jangan lupa jaga kesehatan. Saya tidak mau ada alasan kalian tidak hadir karena sakit, saya sudah sering mengingatkan. Paham!" lanjutnya dengan nada tegas.

"Paham!" jawab serentak.

"Bagus, kalian bisa istirahat."

"Baik, Pak!"

Setelah mendengar instruksi tersebut mereka semua berhamburan pergi dari lapangan, hanya tersisa Althar ddk.

"Lo pada mau makan dulu apa ganti baju?" tanya Riyo.

"Tidur," sahut Algi ngasal.

"Makan dulu aja, masih gerah bet badan gue," sahut Jovan seraya mengipasi dirinya dengan kipas yang ia rampas dari adik kelas.

Althar menyalakan ponselnya, terdapat notif WhatsApp. Ia membuka pesan itu terdapat undangan ulang tahun dari Sintia. Althar menggelengkan kepalanya, heran sudah dewasa masih saja merayakan ulang tahun. Beberapa waktu kemudian orang yang mengirimkan pesan undangan tersebut datang.

"Althar!" panggil Sintia dengan nada ceria.

Merasa namanya terpanggil, Althar mendongak. "Eh mantan, kenapa?" respon Althar ramah walaupun agak terpaksa.

Berbeda dengan sohibnya yang memasang wajah datar saat kedatangan Sintia. Entahlah mereka dari dulu tidak suka dengan gadis itu.

"Lo udah baca undangan yang gue kasih?" ujar Sintia.

"Udah," jawab Althar. Namun ia teringat sesuatu, "Lo undang Lyana?" tanyanya.

Seketika raut wajah Sintia berubah yang semula ceria, tampak masam saat mendengar nama itu terlontarkan dari mulut Althar.

Dengan malas Sintia menjawab, "Dia gak gue undang."

Althar langsung menoleh, sudah ia tebak pasti Lyana tidak diundang. "Oh ya udah gue gak dateng," jawab Althar beranjak dari kursi besi, ia melihat siluet Lyana yang berdiri di ujung lapangan dengan membawa sebotol air mineral. Sintia yang mendengar itu langsung menatap Althar dan meraih lengannya.

"Kok lo gak dateng?" tanya Sintia mengerutkan keningnya.

Althar berbalik, melepaskan tangan gadis itu. "Lyana gak dateng ngapain gue ikut," ujar Althar.

ILY Too || A L T H A RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang