"ai'gun.."
"Ish.. "
"Gun.. aku baru menemukanmu"
"Mana ada?"
"Ya ampun gun.."
"Ya ampun op.."
"Kamu mau kemana memang? Aku mau ikut.."
"Boleh engga bahaya iya"
"Berbahaya?" Off menarik tangan gun dan menggenggam erat "jangan pergi aku tidak mau kamu kenapa-kenapa"
"Maaf op" gun menatap mata off dan off seperti terhipnotis "naik op kedalam rumah op tidur iya diatas kasur."
Off berjalan meninggalkan gun dan pergi kearah condonya sesuai dengan perkataan gun.
"Dadah op ketemu lagi besok"
Gun berjalan pergi dan meninggalkan condo off.
•
•
•
---"m..mah.. sa..sakit.."
"....."
"Pa.. pah.."
"DIAM! Jangan kamu panggil panggil dia lagi"
"I..iya mm..mah.. off minta maaf"
"Mati saja kamu dasar anak sialan!!"
Lynn memukuli punggung off menggunakan beberapa lidi dengan sangat keras kini punggung off benar benar merah berdarah tapi tidak sampai menetes.
"Jika saja.. jika saja.. tidak ada kamu dan papahmu itu pasti aku tidak akan menderita seperti ini!!" Lynn menangis terisak isak.
"Maaf mah.. maaf"
"Sialan!!" Pukulan terakhir dari lynn dan lynn langsung terduduk bibirnya tersenyum tapi mata nya menangis suara tangisannya pun terdengar tapi parau.
"Mah.. maafkan off mah maafkan off"
Off mendekati ibunya dan memeluk nya.
"Menjauh dariku anak sialan!"
Lynn mendorong off dan itu berhasil membuat off pingsan karena kepala off terbentur dinding.
•
•
•
---"Haaa...!"
Off terbangun dari tempat tidurnya dilihatnya sekitar dan off melihat ke jam tangannya yang sudah menunjukan jam 02:21 dini hari.
"Sudah dini hari.."
Off mengusap usap wajahnya kasar dan tiba-tiba teringat sesuatu.
"Sial.. gun.."
Off dengan segera berlarian kesana kemari dicondonya mencari-cari gun tapi tidak menemukannya sama sekali dimanapun setiap inci condonya jadi off mencoba mencari gun keluar condonya.
"Eh.. bentar"
Off kembali masuk ke condonya dan off mengganti pakaiannya lalu memakai jaket tebal, off membawa satu lagi jaket ditangannya, lalu pergi.
***
"Nuu.." "ai'gun.."
Off sudah didepan tapi disana tidak ada siapa-siapa hanya terlihat lampu-lampu yang sudah menyala berwarna kekuningan ditambah salju yang turun tidak lebat hanya butiran-butiran salju lembut.
"Pasti gun kedinginan seingatku dia memakai kemeja saja bahkan tanpa alas kaki apapun apalagi kemejanya sudah sobek."
Dengan sedikit berlari off keluar dari daerah condonya dan mulai mencari gun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation Of The Prince and The Darkside
FantasíaMemory Off kembali seutuhnya, sekarang dia mengingat masa lalunya yang sangat kelam dan itu membuatnya merasa bersalah pada Gun dia mengerti kenapa selama ini dia ingin mati saja tentu saja dia tidak punya muka untuk melihat wajah Gun setelah semua...