Disclaimer!
-kekerasan
-harsh word
Tidak untuk ditiru.Obsesi adalah suku kata yang sangat mengerikan, seseorang bisa gila hanya karena tak mendapat apa yang ia mau.
Gelap
Satu hal yang Chelse lihat tiap kali membuka mata, bukan karena ia buta namun kegelapan memang sudah akrab dengannya sejak lebih dari setengah tahun lalu.
Chelse disekap atau biasa disebut dengan diculik. Dan hari-hari terlewati dengan Chelse yang berakhir mengenaskan karena digagahi tanpa mengenal kata sudah.
"Fuck, bitch" Luca mengeram nikmat, tangan besarnya menggeplak badan tengah Chelse yang membulat penuh.
Chelse kesakitan, namun sakit yang ia rasa sudah terlalu familiar hingga barang berteriak saja ia sudah lelah.
"Aah..." rambut panjang Chelse ditarik kasar, hal yang selalu terjadi sejak Chelse memilih diam. Tidak mendesah atau bersuara didalam permainan Luca.
"Uhk ugh" jari telunjuk Luca dimasukkan ke dalam mulut Chelse, menyodoknya hingga ke pangkal lidah membuat Chelse hampir muntah.
"Jika kau tidak bisu, berarti aku tuli?"
"Ahng uhuk" Chelse bersusah payah meredam batuknya yang mulai menggila. Lidahnya mencecap asin.
"Ah atau...."
Klik!
Luca menyalakan lampu, untuk pertama kali cahaya menyapa seorang Chelse setelah enam bulan lamanya.
Chelse memejamkan mata, lama tak mengenal terangnya cahaya membuat kedua maniknya perih.
"Mengenalku? Darling" Luca memiringkan kepala, menatap Chelse penuh gairah. Gairah obsesi.
Chelse mengernyit, dipandanginya pria asing yang telah kurang ajar menyetubuhi istri orang lain.
Jangan mengira bahwasannya janin yang tengah dikandung Chelse adalah hasil dari sperma Luca. Bukan. Chelse telah menikah, dua tahun lalu.
Nahasnya, suami Chelse tidak kaya. Mungkin sebab itu juga laporan kehilangan tidak benar-benar ditelusuri.
Plak!
Chelse menggigit bibir, lagi-lagi tempat bersemayam bayinya ditampar dengan kasar.
Luca menatapnya dengan sorot terluka, yang gagal Chelse pahami.
Dua lengan atas juga paha Chelse diborgol dengan besi melingkar. Tubuh Chelse mengkilap dan tak ada satu benangpun yang melekat.
"Ahm.... " yang mengherankan, seliar apapun Luca bermain Chelse tidak pernah benar-benar pingsan. Paling tidak perempuan itu hanya melemas mengikuti hentakan yang Luca beri.
Vibrator menancap pada lubang belakang Chelse, tak lupa dengan getar kencangnya.
Ngomong-ngomong, benda getar pengganti penis tersebut pasti akan dibenamkan Luca pada vagina Chelse sebelum lelaki itu pergi. Bahkan saat Luca tak adapun, vaginanya tidak berhenti dikocok.
Luca mengusap belah bibir bergetar Chelse, gadisnya sangat lihai meredam desah yang seharusnya mengalun merdu. Desah yang Luca dengar saat pertama kali mencumbu Chelse.
"Jika kau masih keras kepala, kupastikan bayi ini gak akan selamat" bisik Luca sebelum lidahnya menjilat klitoris Chelse.
Blugh
Luca memutar-mutar sebuah alat yang ia lesakkan divagina, panjangnya bahkan hampir mencapai serviks.
"He was born... em.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Stories
De Todo⚠️Warn Not to under 20 Akan tamat maksimal threeshoot Open request Mengandung kata kasar dan vulgarisme 🔞Mature Content🔞