Jika ditanya apakah Zia bisa masak? Jawabannya tentu tidak. Memang tidak selebay membakar dapur. Zia masih bisa apabila merebus nasi eh air maksudnya.
"Ngapain neng?" air yang dituang perlahan oleh Zia terpaksa tumpah pada tepung kanji yang rencananya akan ia buat menjadi mochi.
"Aaaa! kurang ajar" pekiknya tak suka. Gama mundur selangkah karena kaget dengan teriakan Zia.
"Lah kok ngagetin?" selain tampan, beliau ini tampaknya kocak gaming bukan?
Prak
Zia melempar bak plastik tepat mengenai wajah Gama.
"Pergi gak dari sini?" ancamnya tajam pada Gama.
Zia tidak akan mengelak bahwa Gama lebih pandai urusan dapur ketimbang dirinya sebagai istri.
Namun, untuk kali ini saja. Zia ingin menguasai medan dapur. Berkat video TikTok yang tidak sengaja lewat di fyp membuat Zia akhirnya berada didapur siang ini.
"Awas es krimnya dimakan" Zia tahu tanpa melihat atau melirik sedikitpun. Vienetta yang ia beli sudah ditangan Gama, siap untuk dinikmati.
"Perempuan emang punya mata ketiga, ya?" keluh Gama tak habis pikir. Dengan rasa tidak rela Gama kembali meletakkan es krim itu difrezer.
Lima belas menit Gama mengamati ponselnya yang tak henti-henti bergetar.
"Istri! Uang belanja masih full?"
"Mayan" jawab Zia tak acuh. Gama kembali membaca serentetan komentar di kolom video yang ia upload minggu lalu.
"Followers kita kangen katanya"
"Followers apa lo?" tanya Zia menantang.
Keduanya telah terjun ke dunia biru itu dua bulan lalu. Tepat saat usia pernikahan pasangan muda itu jalan satu bulan.
Gama dan Zia merupakan teman sepantaran, dan nahasnya Gama adalah orang pertama yang mengetahui kebiasaan buruk Zia. Apalagi kalau bukan nonton bokep.
Simplenya ia menikah untuk membungkam mulut Gama. Balasan agar sang suami tidak membocorkan aibnya.
"Sa ae istri" kegiatan mereka yang rutin mengupload video di situs onlins terjeda sebentar karena tamu datang bulan.
Selain bersenang-senang, uang juga mengalir deras. Banyak orang tak waras diluar sana yang rela membayar ratusan dolar hanya untuk melihat selangkangan wanita.
Gama tak perlu keluar rumah, cukup dengan menggagahi Zia ia sudah sekaligus memberi nafkah lahir dan batin.
"Gama ih" Zia menggeplak tangan Gama yang bergerilya dibawah.
Zia kehilangan fokus saat Gama mulai masuk ke bagian intim. Sentuhannya lebih sensual dan menuntut.
Soal video, tidak semua kegiatan bercinta mereka rekam. Durasinya bahkan terbilang singkat yakni hanya lima menit dari total waktu mereka bersetubuh.
Zia membalik tubuhnya, menatap Gama jengah. "Singkirin tangan lo atau gue tendang?"
Gama cepat-cepat menarik tangannya, tak mau puasa lagi karena si Joni ditendang.
Zia melepas apron, mochi yang seharusnya berbentuk bulat malah acak-acakan. Isian es krim didalamnya tak terbalut adonan mochi membuatnya menetes keluar.
Zia merengut tak rela, bersiap melempar kesalahan pada Gama.
"Ini gara-gara lo-"
Cup
Satu kecupan yang telah berubah menjadi kuluman beberapa detik lalu membungkam kalimat Zia setelahnya.
Gama mendorong Zia hingga menempel pada meja pantry. Dengan perlahan mendorong Zia hingga telentang setengah badan.
![](https://img.wattpad.com/cover/250093513-288-k654588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Stories
Random⚠️Warn Not to under 20 Akan tamat maksimal threeshoot Open request Mengandung kata kasar dan vulgarisme 🔞Mature Content🔞