Satu minggu sebelum akhirnya Gema menjamah Zia, istri kakaknya sendiri.
Jauh sebelum sampai di keadaan ini.
"Lakukan atau seluruh keluarga besar akan tahu?"
"Lo ngancem gue, Gem?" Zia tak habis pikir, setelah semalam ia menerima pengakuan cinta sekarang harga dirinya seolah dijatuhkan.
"Terserah kalo lo nganggepnya gitu" Gema meraih jam tangan lantas mengenakannya.
"Kalau lo nunjukin video itu, bukan hanya gue yang hina. Lo juga" Gema mengangkat wajah, tersenyum lembut.
"Terus kenapa?"
"Gue gak akan turun dari posisi CEO, karena yah cuma gue yang bisa" Gema menampilkan wajah pongah yang membuat Zia semakin jengkel.
Plak
"Lo mau ngelecehin gue?" sorot Zia berubah marah, benar-benar tak menyangka.
Gema mengusap pipi kirinya sekilas sebelum meraih pundak Zia.
"Hey, lo merasa dilecehin?""Padahal bukan sekali ini aja kan terekam?" Gema meninggalkan Zia dengan gigitan kecil di daun telinga.
"Bahkan yang nonton bukan hanya gue" Zia, perempuan itu mendadak terdiam.
Terdapat peristiwa yang tidak akan pernah Zia tahu, bahwa dua kakak beradik itu telah berencana menyetubuhinya secara bersama-sama.
"Lo ngapain nelfon gue pagi buta bangsat" Gama menutup pintu kasar, tabiatnya yang dingin akan berubah apabila berdua dengan kembar seirasnya itu.
Gema memberikan handphonenya yang kini memutar video panas dimana pemerannya adalah Zia dan Gama.
"Sejak kapan?" tanya Gema santai. Entah kenapa aura mengintimidasi seorang CEO mendadak muncul pada diri Gema.
"Kenapa? Lagian gue ngelakuin itu sama Zia, istri sendiri. Ya sah-sah aja"
"Sejak kapan" ulang Gema tanpa nada bertanya lagi.
"Sejak nikah"
"Lo nyadar kan itu salah?"
"Itu satu-satunya cara biar Zia juga tetep hidup enak"
"Ada cara lain"
"Apa? Gue gak bisa mimpin perusahaan, gue cuma bisa ngelukis yang seperti bokap bilang itu gak berguna"
"Lo ngeremehin otak gue?"
"Apa syarat lo?" tebak Gama tepat sasaran.
"Zia"
Gama tertawa miris, "Gue tahu lo suka dia dari lama tapi untuk ini gue gak bisa"
"Biarin gue making love sama Zia" jelas Gema sembari menatap lurus ke jalanan aspal.
"Gila lo!" Gama menarik kerah Gema sekuat tenaga.
"Iya, gue lebih dari gila" sorot mata Gema penuh dengan keputusasaan.
"Gue hampir mati tiap hari lihat kalian. Apalagi dengerin Zia desah ditelinga gue"
"Gue cuma mau sekali aja ngerasain, kak!"
"Sekali aja"
Gama melepas cengkramannya, "Apa bayaran lo?"
"Lebih gede dari aset Yio Holdings"
"Oke, threesome" putus Gama.
"Gue tetep gak rela lo nyetubuhin istri gue sendirian"
"Oke. Setelah itu lo harus berhenti upload video"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Stories
Random⚠️Warn Not to under 20 Akan tamat maksimal threeshoot Open request Mengandung kata kasar dan vulgarisme 🔞Mature Content🔞