AKIRA

twenty three

Di pagi yang cerah akira sudah bersiap dengan seragam milik nya. Akira sedang sarapan dengan mama tercinta nya. Ngomong - ngomong tentang Akira gadis itu tidak bicara apa pun sama sekali ia hanya diam dan menjawab Raina seperlunya. Raina menatap bingung ke arah anak semata wayang nya.

"Kamu kenapa ,lagi patah hati atau lagi gagal move on ?"tanya raina.

"Gak aku gak apa - apa kok ma "jawab Akira.

"Kamu gak bisa bohong sama mama , mending cerita ada apa biar isi hati kamu dan juga pikiran kamu plong "jelas raina.

"Aku ketemu mereka "ujar Akira yang tak di mengerti Raina.

"Who ?"tanya raina.

"Keluarga tante tania "jawab Akira.

"Mereka penyebab tante aku masuk ke rumah sakit jiwa "gumam Akira.

"Aku akan memusnahkan wanita itu. Penyebab dari segalanya "ucap Akira dengan perasaan dendam yang membara.

"Jangan bertindak gegabah ara belum tentu mereka penyebab nya , lagian mam gak mau kamu menjadi kriminal di masa muda kamu "nasehat Raina .

Akira sama sekali tidak menggubris ucapan Raina.

"Aku pergi "ujar Akira lalu menyalami tangan Raina.

"Hati - hati "ujar Raina sambil menatap cemas putrinya. Pasalnya Raina sangat paham dengan tabiat putrinya itu ia akan membalas musuh tanpa belas kasih .

Pernah waktu itu saat Raina di hadang oleh preman. Preman tersebut mengambil tas milik Raina. Dan tak lupa Raina sempat di tusuk oleh preman tersebut hingga menyebabkan dirinya harus di rawat di rumah sakit.

Akira yang mendengar jika mama nya masuk rumah sakit pun khawatir. Saat Akira mengetahui penyebab dari mama nya terluka karena preman. Ia pun pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

Akira marah dan menghajar preman tersebut dengan brutal tanpa ampun. Sampai preman tersebut tidak berani mengusik Akira mau pun orang terdekat nya bahkan para preman tersebut di jadikan sebagai security di perusahaan nya. Akira tidak marah jika hanya tas Raina yang di ambil. Tetapi Akira marah karena mama nya terluka.

****

Akira mengendarai motor nya dengan kecapatan tinggi. Banyak pengendara motor lain nya menyumpah serapah ke Akira. Tetapi Akira tidak perduli dengan umpatan mereka.

Tidak sengaja sahabat Akira melihat akira yang membawa motor dengan kecepatan tinggi itu pun melotot tidak percaya.

"Anjir guys itu ara "teriak raka.

"Gila tun anak , dia mau mati apa ya "ujar zul.

"Akira "teriak mereka bertiga.

Mereka syok melihat aksi Akira, dimana ada sebuah motor truk dari arah sebelah kanan ingin berbelok ke arah pertigaan. Untung saja truk itu tidak sampai menabrak Akira karena akira mengelak dengan menggunakan aksi akrobat nya.

Supir truk itu pun memaki Akira dengan kesal. Sedangkan ketiga sahabat Akira mulai mengejar nya.

Kini Akira sudah sampai di parkiran sekolah nya begitu juga dengan sahabat nya. Mereka menghampiri Akira.

"Lo gila , lo tahu gak kalau aksi lo tadi bisa bahaya in nyawa lo "bentak arya.

Akira dan sahabat nya menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak suara bentakan arya terdengar di telinga murid yang lalu lalang.

"Lo mau mati ki, jangan dulu lah ki nanti gak ada lagi sahabat gue yang modelan kayak lo "ujar raka sedikit bercanda.

Akira hanya diam tak menjawab ucapan dari sahabat nya itu. Ia berjalan meninggalkan mereka dengan wajah tidak bersahabat. Memang dari kemarin mood Akira sangat tidak bagus.

"Akira Kenzi "bentak arya.

Akira tetap melanjutkan jalan nya menuju kelas nya.

"Ara kenapa sih ,aneh banget gak biasanya dia kayak begitu "celetuk zul.

"Ya mana kita tahu tuh anak dari kemarin emang begitu tampang nya, sehabis dia pulang dari acara nya ergan dia tuh berubah banget. "Jelas raka.

"Jangan - jangan karena hinaan dari mama nya ergan lagi "tebak zul.

"Bisa jadi sih "ujar raka.

Ergan dkk pun melihat kejadian dimana Akira di bentak oleh sahabat nya. Rencana nya pagi ini ergan ingin menemui Akira, ia tak terima jika mama nya di hina oleh Akira seperti waktu itu. Dirinya saja tidak pernah menghina mama nya apalagi Akira yang hanya orang luar.

Akira berjalan keluar dari kelas nya ia berjalan menuju rooftop. Sesampainya di rooftop ia memejamkan mata nya namun tanpa sadar setetes air mata mengalir dari matanya.

"Gue bersumpah , gue akan balas semua perbuatan lo "ujar Akira menggeram marah.

Bel istirahat berbunyi Akira melangkah kan kaki nya menuju kantin demi mengisi perut nya itu. Kantin sangat ramai tentu saja karena banyak para murid yang ingin mengisi perut mereka.

Akira duduk di salah satu kursi sambil meletakkan makanan nya. Wajah yang datar dan juga pandangan Akira yang tajam membuat mereka sedikit takut. Mereka bingung tidak biasanya murid bar - bar itu menjadi seperti itu pikir merka.

"Ikut gue "ujar seseorang yang mengganggu acara makan Akira.

"Lo gak lihat gue lagi makan "ujar Akira dengan nada dingin.

"Gue gak mau tahu lo harus ikut sama gue "ujar orang itu sambil menarik tangan Akira.

"Lepas ".ujar Akira menatap orang itu tajam dan ditatap balik oleh sang empuh tak kalah tajam.

"Gan udah gan lepasin ara "ujar aji melerai. Mereka kini menjadi pusat perhatian penghuni kantin.

"Gue gak bakal lepasin dia, lo harus ikut gue "ujar ergan menarik Akira hingga taman belakang. Begitu pula dengan sahabat mereka yang mengikuti.

"Apa maksud lo dengan menghina nyokap gue ?"tanya ergan .

"Nyokap lo yang mana ?"tanya Akira yang membuat mereka bingung.

"Kamu pura - pura bodoh ya ara , tentu saja mama ergan mama Rosie "jelas Amara.

"Oh wanita sialan itu , jadi dia nyokap lo setahu gue tuan kusuma alexander memiliki istri lain selain nyonya Rosie, Tania maharani lo kenal kan "ujar Akira yang membuat ergan menegang.

"Jangan pernah lo hina mama gue , dan jangan pernah lo sebut nama wanita jalang itu dia yang udah hancurin keluarga gue , "ujar ergan.

"Mama, perempuan sialan ,yang lo sebut sebagai perempuan sialan itu mama kandung lo anjing "ujar Akira sambil meneteskan air matanya.

Para sahabat Akira dan ergan terkejut mendengar nya.

"Lo tahu yang sialan itu bokap lo , bokap lo yang bajingan  bangsat "ujar Akira sambil menangis.

"Jaga ucapan lo, wanita itu yang sialan dia jalang "ujar ergan.

Bugh..

Akira memberikan satu bogeman mentah ke ergan.

"Lo sama bokap lo itu sama , sama - sama bajingan "ujar Akira.

Akira menatap kosong arah depan nya dan ia mulai menceritakan semua nya tanpa ada yang terlewat.