thirty four

5.4K 328 18
                                    

Akira sedang bersenandung kecil di sepanjang koridor sekolah. Banyak para murid yang berbisik - bisik mengenai Akira yang merupakan anak dari keluarga Gerald.

Bangkrut nya keluarga Gerald dan alexander sudah tersebar ke media. Bahkan berita tersebut menjadi berita terhangat pagi ini.

Akira berjalan dengan santai seperti tidak pernah melakukan apa pun. Ia melewati ergan dkk tanpa niat menyapa.

"Ara "panggil arya yang berjalan mendekati Akira . Akira hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Apa bener lo yang bikin mereka bangkrut ?"tanya zul.

"Bener "jawab Akira jujur.

"Kenapa ? Kenapa lo tega ngelakuin ini ? Lo gak kasi-"Akira menyuruh arya agar berhenti berbicara.

"Harta keluarga Alexander milik tante gue sudah seharusnya gue ambil hak tante gue. Gue ingatin gue masih anggap kalian sebagai sahabat. Jangan pernah ikut campur sama masalah gue "Akira memperingati mereka lalu pergi.

"Gue bilang juga apa si ara itu batu. Susah banget di lunakkan. Udah deh kagak usah ikut campur urusan mereka. Lagian bokap nya luan noh yang sombong banget sampai ngatain anak nya bakal ngemis ke dia "raka membela akira. Ia tahu pasti Akira melakukan ini demi yang terbaik.

Akira tidak akan sekejam itu jika tanpa sebab. Pasti ada yang di sembunyikan oleh Akira. Hanya saja mereka tidak mengetahui nya.

"Queen , boby , rose dan sarah menculik mama anda. Tidak hanya itu bahkan keluarga yang lain ikut di culik. "telpon salah satu anggota DARK WINGS.

"Apa , sialan cepat ikuti mereka jangan ketinggalan sampai ketinggalan jejak "perintah Akira.

"Baik queen ".

"Boby lo berani main - main sama gue ternyata "Akira mengepalkan kedua tangan nya.

Akira berjalan dengan terburu - buru mencari Amara. Mata Akira menatap sekeliling dengan tajam hingga menemukan sosok yang di cari nya.

"Dapat "gumam akira.

Akira menarik Amara dan juga menyeretnya. Amara memberontak karena kesakitan. Akira tidak perduli itu ia berjalan dengan tatapan tajam nya.

"Ara lepasin dia, dia bisa botak itu "raka berteriak histeris saat melihat kondisi amara.

"Telpon nyokap lo sekarang dan tanya dimana sekarang ".

Amara yang sudah ketakutan pun menuruti perkataan Akira.

"Halo mama , mama dimana ?"tanya Amara.

"Mama lagi ada di luar sayang , mama ada urusan "jawab sarah. Akira merampas hp Amara.

"Lepasin nyokap gue atau anak lo hanya akan tinggal nama. Jangan pernah main - main sama gue nyonya sarah. Gue bisa berbuat nekat. Apa lo lupa sama belati yang tertancap di lengan anak lo itu sarah ?"tanya Akira dengan mengancam.

Sarah meremat hp nya dengan kasar.

"Lepaskan anak saya, jangan berani berbuat apa - apa atau keluarga Gerald celaka "ancam sarah balik.

"Anda pikir saya takut nyonya ? Tentu saja tidak. Saya tidak perduli dengan mereka. Harta mereka sudah sepenuh nya milik saya. "Akira menjambak rambut Amara hingga Amara memekik kesakitan.

"Mama hiks..tolong aku "tangis Amara.

"Amara "teriak sarah.

"Lepaskan mereka atau kau akan melihat jasad anak mu ini "ancam Akira lalu mematikan panggilan tersebut secara sepihak.

"Ada guna nya juga lo nangis tadi "Akira sedikit memuji amara.

"Maksud lo tadi apa ra ?"tanya nakula.

AKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang