Tok...tok...tok...
"Ara bangun sholat subuh "teriak Raina.
Namun ara masih tidur dan sama sekali tidak mendengar teriakan dari Raina.
"Ara bangun "teriak Raina lagi.
Ck kebo banget sih anak gue.gerutu Raina.
Ceklek .
Lah gak di kunci rupanya tahu gitu ngapain gue teriak - teriak coba .batin Raina.
"Hei ara bangun kamu sholat subuh ".
"Engg lima menit lagi ma ".
"Gak ada lima menit bangun buruan ".
"Hoam iya ma iya ".
"Yaudah mama ke bawah dulu ya " ucap Raina yang hanya di balas deheman .
Akira pun bergegas pergi ke kamar mandi guna mengambil wudhu. Lalu ia pun mulai melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Setelah Akira melaksanakan sholat subuh ia pun keluar kamar dan menuju bawah untuk membasahi tenggorokan nya.
"Mama jam berapa ke cafe "tanya Akira
"Jam 9 ra , kamu sendiri ke mall jam berapa "tanya Raina.
"Siang sekitar jam 1 an lah kan aku harus nunggu orang yang merenovasi kamar aku ma " .
"Ouh iya iya , ouh ya ra mulai hari ini bi Inah akan kerja disini ya sebagai art ".
"Iya ma "
"Kamu mau kemana ra ".
"Mau lanjut tidur ma ngantuk ".
"Gak boleh dari pada kamu tidur bagus kamu jogging sana ".
"Malas ah , udah ya ara mau tidur di kamar tamu nanti kalau tukang renov kamar nya udah datang suruh aja langsung ke kamar ara"ucap ara melenggang pergi ke kamar tamu.
Ara pun kembali melanjutkan tidur nya. Taj terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 wib. Seperti yang telah di rencanakan ara siang ini dirinya akan pergi ke mall untuk mengunjungi sebuah salon rambut.
Dia berencana untuk mewarnai rambut panjang milik nya. Dia bosen dengan rambut yang begitu aja. Sebenarnya rambut ara sudah bagus rambut hitam dan lebat hanya saja itu terlalu monoton buat ara, dan dia ingin penampilan baru di sekolah baru .
Sebenarnya Akira ingin memotong rambut nya menjadi sebahu namun Raina melarang keras untuk itu. Jadi nya ia bernekat untuk mewarnai rambut tersebut. Jika kalian berpikir bahwa Akira sudah meminta izin kepada Raina maka jawabannya tidak. Ia sama sekali tidak meminta izin kepada Raina.
Akira keluar dengan setelah tomboy nya.
"Bi ara keluar dulu ya mau ke mall ".
"Non ara gak makan dulu , kan dari pagi non ara gak ada sarapan "ucap bi Inah.
"Gak bi , nanti ara makan di luar aja , kalau gitu ara pergi dulu assalamu'alaikum".
"Waalaikumsalam non hati - hati ya ".Ucap bi inah tang di balas acungan jempol akira .
Akira segera mengeluarkan motor sport milik nya. Motor yang selalu menjadi kendaraan nya untuk berpergian termasuk balapan.
Ara mulai melajukan motor nya dan berlalu meninggalkan pekarangan rumah .
Hanya butuh waktu 30 menit jarak dari rumah ke mall jika tidak macet. Ara pun mulai memarkirkan motor milik nya lalu masuk ke salah satu salon terbaik. Salon tersebut hanya salon biasa namun kualitas nya jauh luar biasa dan hampir setara dengan salon mahal .
"Permisi mbak ".
"Eh iya dek, ada yang bisa di bantu "tanya sang pegawai .
"Ouh saya mau mengecat rambut mbak ".
"Mau yang seperti apa dek " .
Ara pun mulai menjelaskan rambut yang ia ingin kan. Pegawai tersebut mulai mengecat rambut ara dengan telaten.
Dua jam telah berlalu dan akhirnya rambut yang di inginkan ara pun selesai .
"Perfect, makasih ya mbak saya bakal langganan nih di salon mbak nya "ucap ara.
"Sama - sama dek, terimakasih ya telah berkunjung ".
Ara pun segera membayar total biaya rambut nya. Lalu setelah itu ia pergi mencari tempat makan karena perut nya sudah keroncongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKIRA
Teen FictionAkira Kenzi G seorang gadis remaja cantik bertingkah laku bar - bar yang membuat sang mama tercinta bingung harus bagaimana lagi mengurus anak perempuan satu - satu nya. Sang mama pikir kepindahan mereka ke ibu kota adalah pilihan terbaik , namun i...