shadow 4✨

40 4 19
                                    

Sama dia itu bahagianya agak beda.
tapi,sakitnya juga lebih beda.
sedikit luarbiasa!

                         ****

Hari-hari telah berlalu begitu cepat. Banyak orang melupakan kejadian di birthday party william. benar saja,hidup terus berjalan dengan atau tanpanya luka.

kini seorang gadis berambut cokelat sepinggang berdiri memegang setumpuk buku menghadap luas lautan. samar angin dan desiran ombak menerjang pesisir pantai yang tampaknya kian surut. "pasang surut itu indah bukan?" sesekali ia tersenyum menatap laut.

ombak mungkin sedang marah dan berbicara dengan bahasa yang tidak manusia pahami. Mungkin saja ia sedang berteriak agar insan yang berdiri menatapnya menjauh dari pandangannya. siapa yang tau? Ini rahasia alam.

makin larut dalam khayalannya,gadis itu menarik nafasnya yang seakan berat sekali. Sesekali ia mengais pasir basah dengan jari kakinya. dari kejauhan ia tampak seperti gadis biasa yang menikmati keindahan laut.

liar angin dari lautan menyapu rambutnya yang sudah tertata rapih. sesekali ia menoleh memastikan bahwa Liam masih disana bersamanya. Pria itu hanya tersenyum, melambaikan tangan.

" kamu gak mau kesini?" Marela memanggil Liam mencoba mengajaknya mendekati laut

" enggak. Aku pake sepatu takut basah"

" okeyyy " marela kembali tersenyum,jemarinya membentuk huruf O yang ia letakan di depan mata kirinya,seakan membuat pose lucu.

" cantik " ucap pria itu pelan

" hah? Kamu bilang apa?" marela kembali bertanya dan mengencangkan suaranya

" cantiiikkkkkk " kali ini Liam berteriak

" Apa gak kedengaran suara kamu kebawa angin "

" sini-sini" Liam memanggil marela. gadis itu berlari kecil ke arahnya.

" Apa?" tanya gadis itu yang kini sudah berada di hadapan Liam

" aku bilang cantik "

" Makasih " satu kecupan mendarat di kening Liam

" Ga adil "

" Apanya yang gak adil"

" Bibirnya gak di kecup. Kan iri jadinya"

" makasih " kembali marela mendaratkan ciuman,tapi kali ini di bibir mungil Liam. Liam tersenyum puas. gadis di hadapannya yang sudah ia pacari selama 4 tahun. Marela aliyandra,salah satu insan yang bagi Liam adalah taman bunga indah miliknya.

" sini aku iketin rambutnya" Liam menarik pelan karet rambut marela dari pergelangan tangannya

" Okee maacih " ucap marela sambil tetap memakai sepatunya.

" masama. Udah kan? Balik yuk"

" Yukkkkk " marela menggenggam tangan Liam dengan erat. Meskipun gadis itu terlihat seperti anak kecil ketika berada di sisi Liam namun ia selalu mampu menyesuaikan diri. Pikirannya kembali pada kejadian 4 hari lalu. hari dimana mungkin saja Liam tidak ingin bersamanya lagi.

* 4 hari lalu *

kedua pria yang wajahnya kerap kali berada di di basecamp memperhatikan seorang gadis yang sedang membidik bola billiard dengan serius. Plakkk satu tembakan Sempurna. Joel merengut kecewa,pria itu kalah lagi untuk kesekian kalinya.

" gila kemampuan Lo meningkat" Joshua melingkarkan tangannya di pundak marela.

" iya dong "

" kan gue yang ngajarin " ucap Joel lagi

shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang