shadow 13

39 3 14
                                    

MUSUH JOEL YANG SEBENARNYA BUKAN PAULO

***

Sabtu 29 february. Gerombolan siswa/i SMA harapan yang sudah menyelesaikan kegiatan perkemahan,kini berkumpul pada sebuah lapangan besar tempat api unggun dinyalakan.

Para warga setempat datang seakan mengucapkan salam perpisahan yang mendalam. Bahkan beberapa tetua adat dan pemuka agama di desa tersebut mengikuti rangkaian acara penutupan.

Dimulai dari pak sil yang memberi kata sambutan dan ucapan terimakasih.

Joel terlihat sedang bercanda dengan beberapa pria paru baya yang kelihatannya sudah akrab sekali. Pria itu selalu mengagumkan soal pergaulan.

Penulis melemparkan perhatiannya kepada alfredo yang nampak tertatih naik ke bus pertama.

Joshua tersenyum puas. Jangan main-main dengan anggota sangkakala yang satu ini. Pria ini tidak segan-segan menghabisi kamu sampai tidak mampu memohon ampun.

William terkekeh melihat ekspresi joshua yang mengejek alfredo dengan mencontoh cara pria itu berjalan. Pria yang satu ini juga bisa menghabisi siapapu n dengan koneksi ayahnya. Hanya saja mereka punya joel yang tidak ingin menyakiti siapapun.

Bus mulai berdatangan menjemput para siswa siswi. Semua orang terlihat tidak sabar meninggalkan desa perkemahan untuk kembali. Kecuali joel,yang kelihatan murung dan acuh tak acuh

Terik matahari siang membakar kulit para murid diperkemahan yang sedang menunggu giliran masuk ke dalam bus untuk kembali pulang.
Ailey mengusap keringat yang ada di pelipisnya sementara tangannya yang satunya lagi dipakai untuk mengipas dirinya

“Gila! Ini udah kayak simulasi masuk neraka!” Gerutunya

William hanya tertawa mendengar ucapan gadis itu lalu mengacak rambut Ailey dengan gemas

“Sabar Ley, abis ini giliran regu lo”

Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya, bagaimana ia tidak kesal? Kemarin pembina pramuka mengatakan kalau jam 9 pagi mereka sudah akan pulang namun sekarang jam sudah menujukkan pukul 12 siang

Ailey menoleh ke arah Joel yang berdiri diseberang sana, pria itu lebih banyak diam dari semalam. Ia tidak mau mengganggu Joel, karna ia tau Setelah pulang dari perkemahan hidup Joel akan berada diujung tanduk.

“Apapun yang terjadi nanti, gue yakin Tuhan pasti lindungin lo Joel” gumam ailey

" Nih makan”Joel menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

Itu Renata. Entah kenapa beberapa hari belakangan ini hidupnya lebih banyak terisi dengan kehadiran gadis itu

“Ngga usah, makasih” tolak Joel

Bukannya mengerti dan menerima penolakan tersebut, Renata malah menyuapi Joel coklat yang ada ditangannya secara paksa

“Udah nih tinggal makan aja, ribet deh” ujar renata

Joel terpaksa memakan coklat tersebut, ia sedikit heran dengan tingkah gadis itu

“Kata orang, coklat bisa bikin mood orang membaik” ucap renata lagi

shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang