shadow 6🌻

45 2 34
                                    

Ailey berjalan memutari bundaran di depan ruangan kepala sekolah. wajahnya memerah karena Joel baru saja menggodanya.

matahari dengan teriknya terus menghantam gadis itu,rasanya pohon rindang di atas kepalanya tidak menolongnya sama sekali. sepatu kets hitam bertali putih dituntun pergi oleh kaki yang dipaksakan berdiri.

Riuh siswa/siswi yang tengah istirahat menghambat langkahnya. ia berdecak kesal,kenapa sekolah yang begitu luas ini masih saja sempit baginya.

" Ailey " setttt. langkah kakinya yang sedari tadi begitu cepat seketika melambat,tangan kirinya bergerak cepat mengatur rambutnya yang mungkin berantakan,kali ini ia melepas kacamatanya dan tersenyum. suara itu mengubah suasana hatinya. ia menoleh dan melambaikan tangannya. 

" hayyy" sahut ailey sambil berbalik badan menghadap Paulo yang menghampiri gadis itu dengan senyumnya. wangi parfum permen itu semerbak hadir bersama langkahnya.

" mau ke kantin ga?" tanya paulo

" ini dah mau otw" 

" bareng aku mau?" 

" azkzkzkkz aku kamu anjirrr" gumam ailey.

" hah gimana" paulo mendekatkan wajahnya ke arah wajah gadis itu,mencoba  memastikan apa yang dikatakannya. dengan sigap ailey menjauh satu langkah sambil menggaruk kepalanya.

" hah engga kok hehe"

" mukamu kenapa kok merah?"

" serius? oh ini mungkin karena lapar. gue biasanya kalau lapar yah kayak gini"

" oh gitu. yaudah ayo ke kantin"

Ucapan paulo tidak hanya berhenti sampai disitu,hal lain yang tidak terhenti adalah pria itu meraih tangan mungil ailey dan membawanya dalam genggamannya.

" aduhhhhhh gue gimana anjir. pingsan juga lama lama" gadis itu  terus membatin tapi tetap mengikuti pria itu dari belakang. karena postur tubuhnya yang terbilang mungil,paulo dengan leluasa merangkul pundak kirinya. 

Ailey berusaha menyeimbangi langkah paulo yang membawanya tiba dengan cepat ke kantin. mata seluruh isi kantin menatapnya tidak percaya. Sekolah baru saja dihebohkan dengan kejadian Paulo dilempar cake,kenapa hari ini mereka bersama?

Tak sampai disitu Joel dengan cekat menangkap momen itu. paulo tidak merasa terganggu. ia tak melepas rangkulannya pada gadis itu,meskipun ailey sudah melepaskan rangkulannya namun tangan paulo yang terbilang dua kali lipat lebih besar melebihi tangan ailey terus saja mencekam gadis itu dalam pelukannya.

Tongkrongan Joel menghening, ia hanya menyipitkan matanya dengan alisnya yang dinaikan. di sisi lain paulo menoleh,memberi isyarat pada teman-temannya. tatapan joel dibalas oleh beberapa teman paulo yang seperti mengejek.

Liam membisu. Tak tau berbuat apa. jika malam itu William menobatkan dirinya sebagai pemenang karena ailey di sisinya,maka sekarang Paulo adalah pemenang juga.

" kamu makan sama aku aja. di meja 1" bisik paulo.

" enggak. gue mau ke meja joel"

" gak. kalau aku bilang sama aku,yah harus sama aku. ga ada penolakan"

paulo menarik lembut tangan ailey dan menuntunnya ke meja 1. meja yang sering sekali di isi oleh paulo dan teman-temannya. suasana baru baginya. Ailey,yang kerap kali makan bersama sepupunya dengan komplotannya,kini  hanya pasrah tanpa menoleh sedikitpun ke arah meja joel.

pikiran gadis itu berkecamuk harus bersikap seperti apa dia sekarang. Ailey tersadar jika tak ada William disana,sesekali ia melirik untuk memastikan. Dan benar saja,William tak ada disana.

shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang