shadow 17

35 3 6
                                    

Sore itu marela kembali ke rumah setelah dari rumah sakit menjenguk liam. Gadis itu duduk melamun di ruang tamu sambil menopang dagunya.

" MARELAAAA!!!! "

" anjirrrr " sontak marela

Jean tertawa menyaksikan reaksi kakaknya yang seakan baru saja melihat setan.

" ih ngeselin " ujar marela memukul jean yang hendak duduk bersamanya

" lagian sih lo ngelamun kayak ada beban berat aja "

" iya beban,punya adik kayak lo "

" enak aja lo. Punya adik baik nan sopan kayak gini harusnya bersyukur "

" duh sana sana menjauh lo dari gue " usir marela pada jean

" sekali kali gue manja ke lo napasih " keluh pria itu

Jean terus merapatkan tubuhnya pada marela dan memeluk kakaknya itu.

" rell " ucap jean pelan

" apaan?"

" gue minta sesuatu boleh gak?"

" nahkan,gue udah curiga pas elo meluk meluk gue. Paasti lagi ada maunya "

" hahaha lo emang kakak kandung gue. Makany lo ngenalin gue dengan amat sangat baik "

" mau minta apa lo? Jangan yang mahal mahal. Tabungan gue menipis "

" putusin liam okey? Gue kenalin elo ke teman gue. "

Belum ada penolakan atau respon dari marela. Gadis itu hanya terus terdiam. Ia menarik nafas panjang sebelum akhirnya menjawab ucapan jean.

" emang udah putus " ungkap marela

" HAH? Kapan? "

" gaperlu tau kapan,intinya udah putus "

" dan karena itu jidat lo luka gitu?" Tanya jean

" ngarang lo ajg. Jidat gue kejedot "

" alesan. Kalau jidat lo kejedot kak paulo sama kak renata gabakal buru buru jengukin elo kesini "

" dih? Ni bocah sama yang lain aja manggil kakak. Sama gue enggak"

" gak usah ngalihin topik deh lo. Gue aduin ke oma nih "

" ah males banget sama elo. Apa apa di aduin " keluh marella.

Kini gadis itu memalingkan wajah dan memutar badannya membelakangi jean. Pria itu terus saja mengomel

" jangan buat gue laporin ini ke bokap. Kalau oma sayang sama liam,bokap gabakal biarin lo dikasarin sama cowok "

" iya jean. Lagian lihat?? Gue gak kenapa napa kan?"

" sekarang enggak. Tapi nanti? Kita gabakal tau apa yang bakal dia lakuin ke elo "

" gue udah lama kenal sama dia jean. Dia gak bakal buat gue dalam bahaya "

" terus kemarin tuh apa? Jidat lo luka,bibir lo berdarah. Jangan kira gue buta yah "

Sedikit terkejut mendengar ucapan jean. Awalnya marela pikir tidak ada yang mengetahui perkelahiannya dengan liam selain paulo dan renata. Setelah mendengar omelan jean cukup lama,pria itu akhirnya pergi meninggalkan marela.

Sudah tidak ada tenaga yang terisa,marela memilih tidur di sofa ruang tv. Lagipula ini bukan pertama kalinya ia tidur disana. Ia membuka poninya,mengusap lebam pada jidatnya pelan.

" tu bocah udah gede aja " gumam marela.

Ia berbicara tentang jean. Seseorang yang sering ia anggap anak kecil itu kini sudah mampu melindungi diri dan orang lain. Marela hanya tersenyum,lagipula liam bukan orang jahat seperti apa yang dipikirkan adiknya ini,pikirnya.

shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang