shadow 24

27 3 10
                                    

" sesuatu yang lebih rumit "

(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

Andri berdiri menatap semua orang yang berada di basecamp. Gadis itu nampak muram dengan rambut yang dikuncir tinggi dan wajah tanpa polesan apapun. Suasana menjadi hening. Sesekali hanya terdengar suara seruputan dari Joshua yang nampak kehausan. kini ailey tersenyum ceria,dan berlari memeluk Andri dengan riang.

" Gueee rinduuuuuu" ucap ailey di hadapan Andri

" Alay Lo" sahut Andri dingin

" Dih si anying" gerutu ailey yang tetap merangkul sahabatnya ini

Andri kini tersenyum hangat menyapa semua orang. Terlihat Joel yang hanya mengukir senyum tipis seraya mengedipkan mata kanannya. Marela dan Renata turut serta memeluk Andri yang baru dua hari lenyap dari pandangan mereka.

" Hentiin dulu sesi alaynya yah" ucap William memisahkan

" Apaan sih Lo?" Sinis ailey

" Lo yang apaan nenek lampir" jawab William

" Barusan Lo bilang gue apa?"

" Nenek lampir"

Ailey nampak kesal dan memukul pundak William sekali. Semua orang nampak ceria dan bersemangat.

" Apa kabar?" Tanya Joel pada Andri

" Gue benar-benar lagi ga baik baik aja" jawab Andri jujur

" Ini pertama kali gue liat Lo kepikiran akan sesuatu,selain pelajaran " tambah Joel

" Bantuin gue, please " ucap Andri lagi

Joel tersenyum hangat,sambil mengelus pelan pundak Andri berusaha membuat gadis di hadapannya ini percaya padanya.

" Semua bakal baik baik aja,Lo bisa cerita sekarang?" Tanya Joel

" Bisa. Itu tujuan gue Dateng"

Kini mereka semua mengambil posisi duduk dengan wajah serius. Erik memilih menyimak cerita Andri sambil berdiri dan memainkan bola billiardnya dengan Joshua. Meskipun demikian ia menyimak cerita Andri dengan seksama. Fokusnya tak terbuyarkan.

Andri menceritakan segalanya. Tentang dirinya mempersiapkan diri untuk pertukaran pelajar dan harus selalu menjaga kesehatan. Gadis itu nampak kosong ketika bercerita. Bola matanya nampak berkaca-kaca saat menjelaskan bahwa ia ingin tidur lelap seperti ailey dan lainnya.

Ia ingin bermain,pacaran seperti layaknya anak SMA lain. ia tak selalu ingin memegang majalah,Nobel ataupun koran agar ilmu pengetahuan umumnya bertambah dan kosakata bahasanya membaik. gadis itu ingin bolos kelas matematika bersama Joshua dan mengikuti acara pasar malam di pusat kota.

" pas gue tau,gue bakal dikirim ke jepang gue seneng banget. Rasanya jantung gue bakal meledak saat itu juga" jelas Andri

" Tapi,gue tiba tiba dipanggil ke kesiswaan. Katanya nama gue belum pasti dan kemungkinan ke geser sama Hendry. saat itu gue cemas. Gue tau Hendry pinter banget tanpa harus belajar" tambah Andri dengan suara paraunya

shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang