"Rutoooo~ Wonyoung~"
Haruto dan Wonyoung saling pandang, siapa lagi yang datang?
Perasaan mereka tidak mengundang siapapun. Akhirnya mereka berlari menuju pintu untuk mengecek siapa tamu tak diundangnya itu."Taraaaa~ Surprise!" Ucap mereka berempat kompak.
"Ngapain kalian ke sini?" Wonyoung menatap sahabatnya satu persatu.
Jeongwoo, Jihan, Yujin dan Jihoon tersenyum tanpa dosa. "Ya mau ikutan ngerayain kalian udah jadian lah."
Wonyoung menoleh pada Haruto, bertanya dengan isyarat 'Kamu yang undang mereka?'
Haruto hanya menggeleng, karena dia kan memang tidak mengajak siapapun.
"Ih kalian lama deh, gak disuruh masuk nih kita?" Yujin mengintrupsi.
"Oh iya ayo masuk." Haruto sang pemilik rumah mempersilakan mereka semua masuk.
'Ih! Pengennya kan berduaan doang sama Ruto.' Gerutu Wonyoung dalam hati.
"Buset! Kalian masak sebanyak ini? Untung kita pada dateng ya." Jeongwoo merangkul bahu Haruto.
"Lo pasti cape ya To? Masak sendiri sebanyak ini?" Celetuk Jihoon. Ia tau jika Wonyoung tidak pandai memasak.
"Hey! Gue bantuin masak kok!" Protes Wonyoung, "Tanyain aja sama ayang aku." Wonyoung memeletkan lidahnya.
Haruto mencubit pipi Wonyoung dengan gemas, "Iya, dia bantuin gue kok."
"Huwidiiihh banyak perkembangan juga lo Won." Jeongwoo mengacungkan jempolnya.
Semuanya sibuk mengambil makanan ke dalam mangkuknya masing-masing. Beda dengan Wonyoung, ia lebih mengutamakan Haruto. Dari mulai mengambil nasi dan lauk-pauknya.
"Makan yang banyak ya ayang." Bisik Wonyoung pelan saat ia menambahkan beberapa potong daging ke mangkuk Haruto.
"Wony, lo juga makan! Malah ngurusin Ruto mulu." Jihan mengingatkan.
"Kalo gue gampang, masalahnya Ruto tuh susah makannya tau. Sekali makan pasti sedikit." Wonyoung cemberut, "Gue gak mau dia sakit lagi."
"Ah sweet banget sih Wony." Jihan tersenyum, ia tahu saat Wonyoung terus-terusan khawatir gegara Haruto sakit.
Haruto benar-benar terharu karena ada sosok Wonyoung dihidupnya. Meskipun Ruto tidak mendapat perhatian itu dari mamanya, tapi akhirnya ia dapatkan dari Wonyoung.
Jeongwoo yang sadar Haruto hanya menatap nasinya langsung mengibaskan tangannya, "To lo gak papa? Mata lo kok berkaca-kaca?"
"Hah?!" Haruto tersentak, ia segera menarik nafasnya. Untung saja ia tidak meneteskan air mata karena ia rindu pada mamanya, "Gue ke kamar dulu sebentar."
Wonyoung yang peka, langsung mengikuti Haruto ke kamar. "Kamu kenapa? Aku ada salah ngomong ya tadi?"
Haruto kaget ternyata Wonyoung mengikutinya, "Gak papa."
"Kalo ada apa-apa cerita, jangan sungkan. Sekarang kan aku pacar kamu. Jangan dipendem sendirian."
Haruto menyandarkan kepalanya di bahu Wonyoung, "Tiba-tiba kangen mama." Lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me || Travicky [Completed]
FanfictionYang penting ujungnya, lo sama gue! Titik gak pake koma. Cover by me ©Devikim30, 2022