Marah

455 62 2
                                    

Setelah mata kuliah terakhir selesai, Haruto langsung tancap gas menuju caffe dimana Wonyoung sudah menunggunya.

Sesampainya di caffe yang sudah mereka berdua janjikan, Haruto segera masuk ke dalam kemudian mencari gadis yang beberapa hari ia sangat rindukan itu.

"Ruto!" Wonyoung yang duduk di meja pojok melambaikan tangannya.

Haruto tersenyum kemudian berjalan menghampiri meja Wonyoung, "Emang udah sembuh? Kok keluyuran?"

"Udah mendingan." Wonyoung terkekeh, "Kangen."

"Sama."

"Eumm... Oh iya Ruto, sebenernya ada yang mau ketemu kamu juga." Wonyoung menggigit bibir bawahnya karena gugup.

"Siapa?" Haruto menaikkan sebelah alisnya.

"Ruto-ya?"

Haruto terdiam mematung, ia sangat mengenal suara laki-laki dan perempuan yang memanggilnya itu. Haruto membalikan badan, dan ternyata dugaannya 100% benar.

"Mama sama papa kamu pengen-" Belum selesai Wonyoung berbicara, Haruto langsung berdiri dari duduknya. Ekspresi wajahnya langsung terlihat datar dan dingin.

"Maaf, aku harus pulang." Haruto membungkukkan badannya.

Hanbin dan Jennie langsung menahan lengan anaknya itu, "Mama sama papa kangen kamu Ruto."

"Aku enggak."

"Mama sama papa nyariin kamu kemana-mana, akhirnya kita ketemu lagi." Tangisan Jennie langsung pecah. Betapa ia merindukan anak bungsunya tersebut. Haruto hanya terdiam tak berkutik.

"Ayo pulang nak, kita kumpul lagi di rumah." Ucap Hanbin lirih.

Haruto menggeleng kemudian tersenyum simpul, "Mana ada waktu."

"Mama sama papa bakalan-"

"Maaf aku harus pergi, ada urusan lain." Haruto segera melangkahkan kakinya dengan cepat keluar dari caffe tersebut. Sungguh hatinya langsung tidak karuan. Jika boleh jujur, Haruto sangat merindukan kedua orang tuanya tersebut.

"Ruto tunggu yang!" Wonyoung mengejar Haruto sampai ke parkiran. Namun cowok itu seakan tak menggubrisnya.

"Ruto!" Wonyoung menarik tangan Haruto.

"Apa?! Puas kamu?!"

"A-aku minta maaf."

"Buat apa ngejebak aku biar ketemu sama mereka?" Haruto menatap tajam Wonyoung.

"Aku gak ada maksud apa-apa, aku cuma gak tega karena tante Jennie sama om Hanbin mohon-mohon biar ketemu kamu. Mama aku yang ceritain kamu sama mereka."

"Terus kamu tega sama aku?!"

Wonyoung menunduk, ia merasa Haruto benar-benar marah saat ini. "Apa salahnya sih kalian ketemu?"

"Mending gak usah ikut campur! Kamu gak tau apa yang selama ini aku rasain bareng mereka! Jangan karena kita pacaran, kamu merasa paling paham!" Bentak Haruto. Entah kenapa rasanya ia tidak bisa mengontrol emosinya.

Be With Me || Travicky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang