Be With Me || Travicky [Completed]

Kalung kupu-kupu

Doyoung menghampiri Haruto yang sedang duduk melamun di dekat lapangan basket, "Udah ilang belum?" Tanyanya sambil terkekeh geli.

"Apaan?"

"Kissmark di leher lo." Doyoung menunjuk leher Haruto, refleks Haruto menaikan kerah kemejanya.

"Ngeselin lo! Malah diingetin."

Doyoung menepuk bahu Haruto, "Coba bayangin kalo pas lagi mabuk yang bantuin bukan lo? Wah! Mungkin si Wonyoung dah di apa-apain sama yang lain mah."

"Gak! Gak boleh! Jangan sampe ya!" Haruto mengepalkan tangannya.

Doyoung mengernyitkan keningnya, "Sabar bung! Kok ngegas? Ah lo udah mulai naksir dia ya?" Godanya.

"Hah?! Apaan?! Ngarang banget lo!" Haruto salting sendiri. Memangnya terlihat jelas kalau dia mulai menyukai gadis itu?

"Yaelah! Meskipun gue bukan ahli percintaan, gue paham kali kalo seseorang udah mulai naksir."

Haruto bangkit dari duduknya, "Gak jelas lo!"

"Mau kemana?"

"Ke perpus, nyari buku buat tugas pak Leeteuk." Haruto melangkahkan kakinya.

"To!" Panggil Doyoung, "Cepet ngaku aja sama dia, keburu terlambat. Ntar nyesel kalo dia udah jadian sama yang lain."

Haruto hanya menghela nafasnya kemudian melangkahkan kembali kakinya menuju perpus.

Sunghoon dan Wonyoung sedang  mengerjakan tugas bersama di taman kampus. Kebetulan mereka sekelas, jadinya bisa mengerjakan bersama.

"Kemarin libur, lo pergi kemana?" Tanya Sunghoon memperhatikan Wonyoung yang sibuk mencari informasi di internet.

"Tidur seharian." Tentu saja, setelah pulang dari rumah Haruto ia langsung tidur.

"Yah! Kalo tau gitu, gue ajak main deh keluar." Sunghoon memegang tangan Wonyoung, "Wony..."

Wonyoung mengalihkan atensinya pada cowok di sampingnya itu, sebenarnya ia tidak nyaman ada di posisinya saat ini.

"Gue suka sama lo, mau kan jadi cewek gue? Please!" Mohon Sunghoon, "Gue tau lo suka sama cowok lain, tapi kasih kesempatan buat gue."

Ya, Wonyoung tahu jika Sunghoon sudah lama menyukainya. Bahkan Sunghoon itu termasuk cowok yang banyak dikejar di kampusnya. Tapi entah kenapa hati Wonyoung sudah terkunci oleh orang lain, yaitu Haruto.