Setelah pulang ngampus Haruto dan Wonyoung jalan ke mall untuk menonton film. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan.
"Hari ini kamu gak kerja?"
"Aku resign."
"Kenapa?"
"Mau fokus kuliah, mama sama papa gak ngizinin."
Wonyoung mengangguk paham, pasti orang tua Haruto melarang anaknya kerja menjadi pelayan caffe. "Aku salut sama kamu yang."
Haruto hanya tersenyum, "Mau makan dulu gak? Laper."
"Ayo." Mereka berjalan menuju food court kemudian mencari meja kosong.
"Kamu duduk aja, biar aku yang beliin makanan." Haruto langsung berdiri untuk mencari makanan yang ingin mereka makan.
Wonyoung membuka-buka ponselnya sambil menunggu Haruto kembali membawa makanan.
"Heh!"
Wonyoung menoleh, "Yerim?"
Yerim duduk di depan Wonyoung sambil melipat tangannya di dada, "Seneng dong ya ternyata Haruto tuh sebenernya tajir."
"Maksud lo?"
"Halah! Pura-pura gak tau, lo ngincer Ruto dari dulu karena sebenernya lo udah tau kan dia tuh kaya?" Yerim tersenyum meremehkan, "Lagian mana mungkin cewek royal kaya lo suka sama cowok kere."
Wonyoung menahan amarahnya, ia mengepalkan tangannya. 'Sabar! Sabar!'
"Kenapa diem? Bener ya?"
Wonyoung menggebrak meja, "Terus apa hubungannya sama lo?!"
"Gue suka sama Haruto! Dari dulu! Tanpa tau dia itu siapa dan anak dari siapa!" Pekik Yerim kesal.
"Dan lo juga harus tau! Gue suka sama Haruto ya emang karena suka, bukan karena apapun!" Protes Wonyoung.
Yerim menyiram Wonyoung dengan minuman yang ia bawa tadi, alhasil wajah Wonyoung basah.
"Yerim!" Haruto yang baru datang menghampiri mereka berdua sambil membawa beberapa makanan. Ia menaruhnya terlebih dahulu di meja.
"H-Haruto?"
"Lo kenapa?" Tanya Haruto tegas.
"G-gue..."
Haruto mengalihkan atensinya pada Wonyoung yang menunduk menahan tangis, "Mau ganti baju yang?"
"Gak usah, baju aku gak basah kok." Wonyoung mengambil tisu di dalam tasnya untuk mengeringkan wajah dan setengah rambutnya yang tersiram air.
"Ruto, gue tuh suka sama lo! Kenapa sih lo gak peka?!" Ucap Yerim tiba-tiba.
Haruto menghela, ia bukan tidak peka. Jelas ia tahu karena mereka sekelas sudah lama, tapi Haruto hanya menganggap Yerim seperti temannya yang lain. "Sorry, tapi harusnya lo paham siapa orang yang gue suka."
"Kenapa harus Wonyoung sih?! Lo emang gak denger gimana rumor dia di kampus?! Banyak banget rumor jelek tentang dia!"
Haruto menautkan jemarinya pada jemari Wonyoung, "Gue suka sama dia bukan karena omongan orang."
"Lo jahat banget sih Ruto!" Yerim menghentakkan kakinya kesal kemudian ia pergi meninggalkan Haruto dan Wonyoung.
"Maaf, gara-gara aku kalian jadi berantem." Gumam Wonyoung merasa tak enak.
"Kamu gak di apa-apain lagi kan sama dia?" Tanya Haruto mengalihkan topik.
Wonyoung menggeleng, ia mengajak Haruto duduk. "Makan yuk laper."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me || Travicky [Completed]
FanficYang penting ujungnya, lo sama gue! Titik gak pake koma. Cover by me ©Devikim30, 2022