1. Pertemuan awal. Mungkin?

325 37 16
                                    

Haii prend kembali lagi di cerita MHS. Jangan lupa untuk komen dan vote nya ya, untuk menghargai karya cerita nya, terimakasih^ ^

Jangan lupa, komen, komen, komen. Biar semangat lagi buat nulis nya, hehe:>

Happy reading!🖤

•••

Hari ini adalah hari di mana Sayyid Aqlan akan berdakwah di kota lain dan ia sedang bersiap-siap untuk segera berangkat menuju tempat yang di mana Sayyid Aqlan akan berbagi ilmu dengan berdakwah.

Ia hari benar-benar sangat rapi dan tampan karena ia berpakaian dengan menggunakan busana gamis muslim putih beserta dengan sorban yang ia kenakan. Walaupun Sayyid berpakaian selain menggunakan busana muslim Sayyid selalu terlihat tampan:b

"Aqlan kamu udah siap berangkat?" tanya Abi Harith ketika Aqlan baru saja keluar dari kamarnya.

"In syaa Allah Abi," ucap Aqlan.

"Ayo berangkat, staf yang lainnya udah pada nunggu di luar," ujar Abi Harith.

Aqlan mengangguk tersenyum. Dan lalu ia pun berjalan menuju luar untuk segera berangkat menuju kota lain untuk berdakwah.

"Maa syaa Allah, anak Mama ganteng banget. Lancar-lancar ya sayang di sana," ucap Harumi memuji Aqlan.

"In syaa Allah, Mama doain Aqlan ya Ma, semoga ilmu yang Aqlan berikan bermanfaat untuk orang-orang, juga bisa menjadi bekal amal Aqlan di akhirat nanti," tutur Aqlan.

"Aamiin, Itu selalu sayang," ucap Harumi lembut.

•••

Ranaya yang sibuk dengan bukunya itu sampai-sampai ia lupa dengan info jika Sayyid Aqlan akan berdakwah di kota nya. Lalu tiba-tiba teman dekat Ranaya menghampiri Ranaya yang sedang asik membaca buku di meja bangku nya itu, ia menghampiri Ranaya dengan sangat heboh seperti ingin menyampaikan informasi penting padanya.

"Ranaya, Ranaya!" panggil Dania heboh dan langsung duduk di tempat bangku meja Ranaya sembarang.

"Allahuakbar, ada apa Dania?" ucap Ranaya malas.

"Hari ini Sayyid Aqlan akan dakwah ke sini!" ucap Dania memberi informasi dengan heboh. Ranaya yang mendengar itupun melotot kan matanya tidak percaya.

"Serius?!" tanya Ranaya tidak percaya, Dania itupun mengangguk heboh.

"Serius Nay, nih liat postingan guru Adam," Dania pun memperlihatkan postingan Instagram guru Adam yang di mana guru Adam adalah guru yang telah memberikan ilmu pada Sayyid Aqlan.

"Aduh Naaay, kita harus ke sana buat datang ke acara dakwah calon suami lo itu. Pasti banyak yang datang ke sana buat liat Sayyid Aqlan dakwah," ujar Dania.

"Suami, suami, palalu suami! Spek kek gue mana bisa berdampingan sama spek keturunan kaya Sayyid Aqlan," timpal Ranaya tidak setuju dengan perkataan Dania.

"Yeeeh, gue doain Sayyid Aqlan biar jadi jodoh lu, lu gak mau. Tapi mau datang gak ke acara dakwah nya? Gue temenin," ajak Dania.

"Mau dong. Serius ya?" ucap Ranaya memastikan.

"Iya Ranaya, apa sih yang nggak buat bestie gue yang satu ini,"

"Makasih ya Dania," ucap Ranaya sambil tersenyum.

"Iya Nay, udah ah. Ke kantin gak?" ajak Dania.

"Ayo, gas!"

Lalu mereka pun beranjak pergi menuju kantin untuk mengganjal perutnya. Ketika sampai di kantin, kantin tersebut terlihat sangat ramai hingga mereka tidak memiliki tempat untuk duduk di sana.

My Husband Is Sayyid [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang