20. bertemu mama

80 8 3
                                    

Haii prend kembali lagi di cerita MHS. Jangan lupa untuk komen dan vote nya ya, untuk menghargai karya cerita nya, terimakasih^ ^

Jangan lupa, komen, komen, komen. Biar semangat lagi buat nulis nya, hehe:>

Happy reading!🖤

•••

Setelah lama Ranaya pulang dari pasar ia langsung bergegas membantu Umi Tina memasak, sudah menjadi kebiasaan Ranaya membantu memasak ketika di hari libur, karena ketika di hari ia sekolah ia tidak sempat membantu memasak karena ia pulang sekolah di jam 17.00 sore. Jadi, ia hanya memiliki kesempatan membantu memasak ketika di hari libur saja, namun selain membantu memasak ia juga suka membantu membereskan sebagian rumah yang ia kerjakan itu.

Tidak lama kemudian masakan pun sudah matang dan siap untuk di santap yang berarti makan siang pun jadi, Ranaya dan Umi Tina pun langsung menaruh masakannya itu ke meja makan untuk dimakan bersama keluarga nya itu.

"Ranaya, kamu panggilin Abi sama kakak mu ya, buat makan siang." ujar Tina menyuruh Ranaya untuk memanggil Abi dan kakaknya itu untuk siap-siap makan siang.

"Iya umi." Ranaya pun langsung keluar untuk memanggil Abi dan kakaknya itu yang ada di luar rumah.

Dan ternyata Abi dan kakaknya itu sedang bersantai di taman depan rumah sambil menikmati minum kopi dan teh di sana.

"Abi, kakak, ayo makan siang." panggil Ranaya dari teras rumah nya itu. Abi dan Regana pun langsung berjalan menuju dalam rumah untuk makan siang.

Di depan teras pondok, sepertinya Sayyid sedang berbicara serius dengan Yusuf, entah apa yang dibicarakan olehnya, sehingga Yusuf hanya bisa mengangguki nya sambil meresapi pembicaraan yang dikatakan oleh Sayyid Aqlan.

"Kalo itu mau kamu silakan saja Aqlan, toh juga sekarang kamu yang jadi pengurus pondok ini, jadi bebas kamu mau ngasih realisasi apa buat pondok pesantren ini, tapi realisasi nya harus sesuai dengan amanah yang saya katakan." ujar Yusuf kepada Sayyid Aqlan yang memberi solusi untuk pondok pesantren tersebut agar pondok pesantren firdaus ini tidak mengandung banyak konflik dari warga penghuni pondok tersebut.

"Baik paman, terima kasih sudah mengizinkan saya untuk memberikan solusi ini kepada paman." ucap Sayyid Aqlan berterima kasih kepada Yusuf

Yusuf pun mengangguki sambil tersenyum. "sama-sama Aqlan. Jadi kapan akan mengumumkan solusi kamu ini?"

"Mungkin habis isya paman, saya baru akan mengumumkan ini kepada santri dan santriwati." kata Sayyid Aqlan.

"Baiklah kalo begitu."

•••
Ketika Ranaya dan keluarga nya selesai makan, Ranaya langsung membereskan dan langsung mencuci bekas piring-piring nya yang kotor tersebut. Setelah selesai mencuci piring tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal, lalu Ranaya pun langsung mengecek dan membuka ponselnya itu untuk memastikan siapa yang mengirim dia pesan?

 Setelah selesai mencuci piring tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal, lalu Ranaya pun langsung mengecek dan membuka ponselnya itu untuk memastikan siapa yang mengirim dia pesan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband Is Sayyid [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang