Haii prend kembali lagi di cerita MHS. Jangan lupa untuk komen dan vote nya ya, untuk menghargai karya cerita nya, terimakasih^ ^
Jangan lupa, komen, komen, komen. Biar semangat lagi buat nulis nya, hehe:>
Happy reading!🖤
•••"Ranaya kamu sekolah masuk jurusan apa sayang?" tanya Harumi tiba-tiba.
"Aku masuk jurusan IPA Ma," jawab Ranaya sopan.
"Maa syaa Allah. Berarti nanti kuliah kamu masuk jurusan kedokteran?"
"In syaa Allah Ma. Jika Allah berkehendak."
"Mama akan selalu doain kamu sayang. Semoga cita-cita yang kamu inginkan tercapai."
"Aamiin."
"Oiya udah sore. Kita pamit pulang dulu. Mungkin nanti kita ke sini lagi kalo Aqlan sudah benar-benar siap untuk melamar Ranaya. Dan, in syaa Allah gak akan lama." ujar Harith sambil berdiri dari duduknya.
"Baik Habib. Kalo gitu mari saya antar ke luar." Ucap Akhtar mengantar keluarga Harith ke luar untuk pamit.
"Yasudah kalo gitu kita pamit." Keluarga Harith dan keluarga Akhtar saling bersalam-salaman satu sama lain. Tapi tidak dengan lawan jenis.
"Assalamualaikum." Pamit Harith dan membuka pintu mobilnya.
"Wa'alaikumussalam warohmatullah. Fii amanillah Bib." Ucap Akhtar pada keluarga Habib Harith.
Ketika keluarga Habib Harith sudah jauh berkendara menuju pulang, keluarga Aqlan kini kembali masuk. Ranaya yang sedang berdiri seperti orang kebingungan di buat bingung oleh Akhtar dan Tina yang melihat nya. Mungkin Ranaya pikir perjodohan ini hanya ilusi semata saja yang ia lihat atau hanya mimpi? Tapi di sisi lain perjodohan ini nyata adanya untuk Ranaya.
Yang di mana Ranaya seseorang yang sudah lama mengagumi seorang Sayyid, kini akan menjadi calon suaminya kelak.
"Ranaya kamu kenapa bengong gitu?" tanya Tina yang memperhatikan Ranaya sedari tadi yang hanya berdiri di sana.
"Umi, Abi. Ranaya nggak mimpi kan, kalo Ranaya di jodohin sama Sayyid Aqlan?" tanya Ranaya memastikan. Karena ia pikir ia sedang bermimpi.
Akhtar dan Tina yang mendengar itu tersenyum dan menghampiri Ranaya yang sedang berdiri di sana.
Lalu tiba-tiba saja Tina mencubit pipi Ranaya hingga Ranaya merasakan kesakitan karena cubitannya itu.
"Aww..." lirih Ranaya sambil memegang pipi yang di cubit oleh Tina itu.
"Masih nggak percaya? Hm?" ucap Tina.
Lalu Tina dan Akhtar pun tersenyum dan mereka berjalan melewati Ranaya yang masih berdiri di sana yang sedang melirih kesakitan karena cubitan itu.
•••
Di malam hari Aqlan yang sedang duduk di depan teras rumah tersebut sambil menikmati angin di malam hari itu. Abi Harith pun yang melihat putranya itu ia langsung menghampirinya ke depan teras sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Sayyid [On Going]
RandomBagaimana rasanya bisa berjodoh dengan seorang Sayyid yang dikaguminya selama ini? Ranaya Delisa Az-Zahra, ia adalah seorang fans biasa yang mengagumi seorang Sayyid selama lebih 10 tahun. Hingga pada akhirnya ia selalu berdoa agar ia bisa bertemu d...