19. rindu?

69 6 1
                                    

Haii prend kembali lagi di cerita MHS. Jangan lupa untuk komen dan vote nya ya, untuk menghargai karya cerita nya, terimakasih^ ^

Jangan lupa, komen, komen, komen. Biar semangat lagi buat nulis nya, hehe:>

Happy reading!🖤
•••

Di malam hari Aqlan yang masih berdzikir di kamar nya itu dengan tasbih nya yang ia pegang, ia berdzikir dengan sangat khusyuk malam itu. Lalu setelah itu ia pun selesai berdzikir dan langsung merapikan alat sholat nya itu. Setelah selesai ia pun langsung menghampiri keluarga nya yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"eh abang udah selesai sholat sama dzikir nya bang?" tanya Saaih kepada Aqlan.

"Udah, kamu udah sholat belum?" tanya Aqlan balik memastikan.

"Udah dong bang." jawab Saaih.

"Sini nak duduk, kita kumpul-kumpul aja." ucap Harumi sambil menyuruh Aqlan duduk yang masih berdiri di tempat.

Keluarga Aqlan memang terkenal dengan keharmonisan keluarga nya yang begitu hangat yang membuat Aqlan semakin bersyukur memiliki keluarga seperti mereka yang penuh kasih sayang dan cinta satu sama lain, Abi Harith dan Mama Harumi juga begitu adil dalam mendidik ketiga anaknya tersebut yaitu Aisyah anak pertama dari keluarga Harith dan Harumi atau dengan nama panjangnya Aisyah Mardiyana Kalista, Aqlan anak kedua dari keluarga Harith dan Harumi atau dengan nama panjangnya Muhammad Tajul Aqlan Daneswara Jayawardhan dan yang terakhir adalah Saaih anak terakhir dari keluarga Harith dan Harumi atau dengan nama panjangnya Saaih Ibrahim Wardhani

Berbeda dengan keluarga Ranaya, di malam itu keluarga Ranaya sedang ada kondangan dari teman kedua orang tua Ranaya, namun Ranaya tidak ikut karena undangan tersebut hanya mengundang dari pihak suami istri. Ranaya yang sedang asik menonton drakor di kamarnya dengan menggunakan laptop ia dengan seriusnya menonton drakor tersebut, namun, tak lama Regana masuk ke dalam kamar Ranaya tanpa mengetuk pintu kamar Ranaya terlebih dahulu.

"Kak!! kalo masuk kamar aku ketuk pintu dulu bisa gak sih? ya Allah..." ucap Rayana sambil menyeletuk.

"Maaf hehe, lagian kamu jam segini bukannya tidur, malah nonton drakor." ujar Regana menyuruhnya tidur.

"Bodo amat, lagian juga besok libur." sahut Ranaya tak memikirkan esok harinya jika ia harus begadang malam ini, karena besok adalah hari, jadi ia malam ini bisa menonton drakor sampe larut malam.

"Terserah kamu aja lah dek, dek." ucap Regana dan pergi keluar dari kamar Ranaya begitu saja tanpa menutup kembali pintu kamar Ranaya tersebut, membuat Ranaya kesal saat itu juga emang rata - rata semua kakak sama aja

"Ckk! kakak!! tutup pintu kamar aku dulu iiih!!" teriaknya, namun teriakan itu dihiraukan saja oleh Regana, dan... mau gak mau Ranaya harus bangkit dari kasur untuk menutupi kembali pintu kamarnya itu.

"Kebiasaan punya kakak gak pernah nutup pintu balik kalo masuk kamar." ucapnya sendiri sambil menyeletuk dan kembali menonton drakor.

Sayyid Aqlan yang sedang membaca buku ilmu fiqih tersebut tiba-tiba ia merasakan kerinduan kepada seseorang, tapi siapa itu?

"Duh... kenapa saya tiba-tiba merasa ada rasa rindu sama Ranaya..." ucapnya dengan memastikan sendiri apa benar ia merasakan kerinduan terhadap seseorang, karena sebelumnya ia belum pernah merasakan kerinduan itu terkecuali dengan keluarga nya sendiri.

My Husband Is Sayyid [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang