Pelajaran Nikmat Part 3

629 6 0
                                    

TOK TOK TOK

"Karniaaa..  Ayo bangun Sayaang...." Seru Lidya membangunkan putrinya dari luar pintu kamar.
"Uuuuhh.... Iya Maaa.... Bentaraaann..... Hooaaahhmmm...."

CKLEK

"Ayo Karnia Sayang... Buruan bangun aahh....." Ucap Lidya yang kemudian membuka pintu kamar putrinya dan  melongokkan kepala. Melihat Karnia yang masih kelosotan dikasur, Lidya langsung masuk kedalam kamar putrinya . "Huuuffff.... Kamarmu kok bau banget sih Sayang...?"

SREEEEEEKKK...

"Biar udara paginya masuk....Udara pagi tuh seger Sayang...." Celetuk Lidya membuka tirai dan jendela kamar Karnia kemudian melangkah mendekat ketempat tidur putrinya.
"Aaaahh.. Mama... Silau niiihhh...." Gerutu Karnia sambil menarik selimutnya menutupi kepala.
"Heeehh... Ayo aaah.. Banguuunn....Udah ditungguin Ayah tuh didepan..." Ucap Lidya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Karnia pelan, "Masa anak gadis bangunnya siang-siang mulu siihh..?" Tambah Lidya yang kemudian menarik lepas selimut Karnia dari tubuhnya.
"Aaahh.. Mamaaa... Aku masih ngantuuukkk niiihhh..." Rengek Karnia menahan tarikan selimut ibunya.

"Loohh...? Kok kamu tidurnya nggak pake baju sih...?" Kaget Lidya begitu melihat tubuh Karnia yang sama sekali tak mengenakan pakaian di balik selimut tidurnya.
"Eehh... Loh...? Kok...?" Bingung Karnia ketika mendapati ketelanjangan tubuhnya, " Eh... Iya.. A... Aku kegerahan Maa..." Bohong Karnia sambil berusaha menutupi ketelanjangan tubuhnya dari pandangan Lidya.
"Kegerahan...? Tapi Ini ACnya dingin banget loh Sayang..." Tanya Lidya heran dengan mata yang mengamati banyak tanda kemerahan yang terlihat jelas dibeberapa bagian tubuh putrinya.
"I.. Iya Maa..."
"Hmmm... Terus itu kenapa....? Leher ama tetekmu kok banyak tanda merah-merah...?"
"Ehh.. Anu Ma... Nggg.. Ini.... Bekas digigit serangga..." Bohong Karnia dengan wajah semakin panik.
"Digigit serang...? Tapi kok bentuknya aneh....?" Tanya Ibu kandung Karnia yang saking herannya melihat tanda merah di tubuh putrinya dengan kepala miring, "Kok... sekilas mirip ama cupangan...?"
"Cupangan...?"
"Ahh.... Yaudah.. Lupain aja..." Tutup Lidya mengakhiri pembicaraan, "Udah udah ... Sekarang kamu buruan mandi aja gih Sayang... Udah ditungguin Ayahmu tuh..."
"Ehh.. Iya Maaa..." Jawab Karnia yang buru-buru bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan kekamar mandi.

"Tanda merah itu... Pasti cupangan..." Batin Lidya sambil menatap tubuh putrinya yang melangkah pergi dari belakang, "Dan ASTAGA... Itu kenapa pula paha, betis, dan perut Karnia biru-biru seperti itu ya...? Seperti bekas cambukan..."

***

Dalam guyuran air shower disaat mandi paginya, Karnia benar-benar dibuat bingung dengan ucapan ibunya barusan. Kenapa ayah kandungnya tiba-tiba mengajak dirinya berangkat sekolah bareng? Apakah ayahnya masih marah? Apakah ayahnya masih ingin menyiksa dirinya lagi? Apakah ayahnya masih punya emosi yang ia pendam?

Puluhan pertanyaan muncul dibenak Karnia. Membuat gadis cantik yang biasanya ceria itu menjadi termenung bingung.

"Udah siap sayang..?" Tanya Tito ketika Karnia keluar kamar. Siap untuk berangkat sekolah.
"Iya Ayah.... " Jawab Karnia pelan
"Yaudah.. Yuk kita berangkat..."
"Looh...? Kalian nggak mau sarapan dulu...?" Tanya Lidya heran melihat suaminya mengajak berangkat lebih pagi dari biasanya.
"Nggg... Bungkusin aja deh Sayang... Aku ada meeting pagi ... Mungkin aku ama Karnia bakal sarapan dijalan...." Ucap Seto sambil memeluk pundak putrinya gemas..
"Yaudah kalo gitu... Tunggu bentaran ya...." Jawab Lidya yang kemudian mempersiapkan bekal untuk dua orang yang dicintanya.

***

Didalam mobil suasana begitu dingin. Karnia yang duduk disamping ayahnya tak mampu berkata atau berbuat banyak. Hanya menatap kearah kaca jendela samping, mengamati kelebatan pohon dan kendaraan di luar sana.

Kisah Keluarga Cemara BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang