Ronde Kedua

788 4 0
                                    

DEG DEG DEG...  DEG DEG DEG...  DEG DEG DEG...

Dalam lenguh kenikmatannya, Ciello hanya bisa mendengar suara denyut jantungnya yang berdetak begitu kencang. Memompa darah birahinya keseluruh syaraf dan urat nadi yang ada disekujur tubuhnya. Tubuhnya bermandikan keringat, menelungkup nyaman diatas tubuh ibu kandungnya yang belum sempat merasakan orgasmenya.

"Hhhhh… Hhhhh… Hhhhh… “ Deru nafas Ciello disela-sela sisa orgasmenya. “Akhirnya aku bisa menikmati tubuhmu Maa….” Ucap Ciello dalam hati sembari terus membenamkan wajahnya di kedua payudara besar Citra, “ Akhirnya aku bisa menyetubuhi memekmu…..”

Sejenak, Ciello merasa ada sedikit rasa bangga pada dirinya setelah ia berhasil melesakkan batang penisnya dalam-dalam keliang kemaluan ibu kandungnya. Namun disatu sisi, ia tak merasa puas akan apa yang telah ia lakukan.  Karena ia tak berhasil membuat nafsu birahi ibunya terpuaskan

DEG DEG….  DEG DEG…. DEG DEG…. DEG……….. DEG……….. DEG………..

" Hhhh... Hhhh... Hhhh..."
Suara nafas citra terdengar menggebu. Darah birahinya masih berdesir. Dan tubuhnya masih menginginkan pelampiasan nafsu. Ia kesal. Ia marah.

Apa yang dilakukan putra kandungnya barusan memang kurang ajar, sama sekali tak bisa dimaafkan. Namun entah kenapa, dalam waktu beberapa detik, Citra cukup menikmatinya persetubuhannya tadi. Walau pada akhirnya, ia dibuat merana karena ditinggal orgasme oleh putra semata wayangnya.

Tusukan kasar penis panjang Ciello, benar-benar dalam. Membuatnya birahinya langsung meledak-ledak karenanya. Sodokan kepala penisnya yang membulat besar, membuatnya lubang vaginanya terentang lebar. Terasa begitu penuh. Dan garukan urat di batang penisnya, membuat dinding vagina beserta liang rahimnya terasa begitu gatal. Sejenak, Citra merasa keenakan. Sekaligus kewalahan.

Walau hanya beberapa saat saja, akan tetapi penis Ciello mampu memberikan efek nikmat yang jauh lebih terasa ketimbang penis suaminya. Sebelum akhirnya, penis itu meledak dalam waktu yang cepat. Menyemburkan jutaan benih segarnya di liang rahim ibu kandungnya.

" Hhhhhh.... Hhhhhh....Hhhhhh.... Hhhhhh.... Hhhhhh...."

****

"Udah Sayang....?" Ucap Citra membuka pembicaraan disela desah nafas mereka yang perlahan mereda.
"Ee..Eeehh... " Kaget Ciello karena pertanyaan Citra. Ia buru-buru membuka matanya dan melihat kearah wajah ibu kandungnya.

Melihat muka Ciello yang merah karena panik, membuat Citra sedikit tersenyum.
"Enak Sayang...?" Tanyanya lagi.

Ciello mengangguk.

"Pejuh kamu keluar banyak sekali Sayang...." Ucap Citra sambil mencoba menggerakkan otot vaginanya yang masih tertancap batang penis putra kandungnya pelan. "Pasti kamu puas..."
"Eeehh.. I.. Iya Maa... Nnnggg... Ciello Puas.... " Jawab Ciello malu-malu sambil membenamkan kembali wajahnya ke payudara besar Citra dan kembali mencoba merasakan sisa orgasme pada penisnya.

"Sayang....?" panggil Citra pelan.
"Yaa.. Maa...?"
"Kamu sadar nggak....?
"Sadar...?"
"Iya... Sadar nggak...?" Kalo barusan... Kamu udah menyetubuhi ibu kandungmu...?" Sindir Citra.
"Eeehh.. Nggg... Ciello... Ngg....."

"Dan kamu sadar nggak...? Kalo beberapa waktu tadi... Kamu membuang semua pejuhmu didalam rahim wanita yang dulu melahirkanmu...?"
"Nnngg... Maaf Maa..."

"Sayaaang-Sayaaang....Harusnya tuh yaa....   Ketika kamu merasa kalo pejuhmu mau keluar... Kamu buru-buru mencabut kontolmu itu dari memek Mama Sayang... Dan membuang semua pejuhmu diluar..." Ucap Citra berusaha memberikan saran kepada Ciello.
"Diluar...?" Bingung Ciello.
"Iya... Entah itu di perut.. Dipaha... Atau dimana gitu kek... Yang jelas kamu nggak ngebuangnya didalem memek Mama....Yaaah.. Syukur-syukur kamu sempet lari kekamar mandi dan ngebuangnya disana..."
"Uuuhhh.. Iya Maaa... Maaf..." Jawab Ciello pelan dengan muka bersalahnya, " Tadi Ciello ga sempet...."

Kisah Keluarga Cemara BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang