Astaga... Enaknyaa....

787 4 0
                                    

Sejenak, Ciello mengamati langit-langit kamar Clara dengan dengan mata yang susah terbuka. Ia tak habis pikir, dengan segala keberuntungan yang ia dapatkan beberapa waktu belakangan.

Seneng Tapi begitu melelahkan Batin Ciello sambil tersenyum lebar, menatap Clara yang masih tertidur lelap disampingnya.
 
Kamar Clara terletak diseberang kamar Ciello. Ukurannya sama. Dengan pintu yang saling berhadapan. Yang membedakan kamar Ciello dan kamar Clara hanyalah susunan perabotnya. Jika kamar Ciello semua serba berantakan, di kamar Clara, semua perabot justru begitu tertata rapi. Selain itu, aroma kamar Clara juga mampu membuat siapa saja merasa betah didalamnya. Aromanya wangi dan menyenangkan, mirip seperti pribadi Clara sebenarnya.
 
"Heeeehhhgggg... " Geliat Ciello merentangkan otot-otot kakunya, menggeliatkan tubuhnya sejauh mungkin. Setelah itu, secara reflek Ciello sambil menggaruk-garuk kantong zakar dan batang penisnya yang sudah menegang keras. "Hhhhhh... Males banget deh kekamar mandi...." Gerutu Ciello karena air seninya sudah terasa begitu penuh di dalam kantong kemihnya. 
 
Lagi-lagi, Ciello celingukan mengamati situasi kamar Clara.
 
"Hari... Masih gelap...  Dan si toket juga masih ngorok..." Batin Ciello setelah melirik kearah jendela dan Clara yang masih tertidur lelap."Gausah kekamar mandi deh... Kencing disini juga bisa..." Tambah Ciello yang alih-alih pergi kakinya kekamar mandi, ia malah mendekat kearah jendela. 
 
Dengan tubuh yang masih telanjang bulat, Ciello segera bangkit dari tidrnya. Melangkah kearah jendela dan membukanya pelan. 
 
JGLEK.... KRIIIEEEETTTT....
Suara lantang anak kunci dan pintu jendela yang mengagetkan Ciello.
 
"Aaahh.. Kampreeett..." Seru Ciello sambil buru-buru melirik kearah adik kandungnya berada.
" Zzzzzz... Zzzzzzzzz...." Dengkur Clara pelan. Sama sekali tak terganggu dengan suara berisik barusan.
 
Setelah merasa aman, Ciello buru-buru mengarahkan batang penisnya keluar dari jendela dan bersiap untuk melakukan hajat kecilnya. Sambil memperhatikan Clara yang masih tertidur lelap, Ciello pun mengejan kuat-kuat, memaksa air kencingnya keluar.
 
"Heeeeeggghhh.... Heeeeggghhh...."
 
Namun, setelah beberapa saat mencoba, Ciello kembali kesal. Karena penisnya masih begitu tegang, air seninya sama sekali tak mau keluar walau sekeras apapun ia mencoba. Terlebih karena melihat karah Clara yang masih tidur tanpa sehelai benangpun, membuat birahinya mulai naik. Sehingga membuat penisnya makin tersiksa. 
 
"Aaaarrrggghhh... Kammpreeettt.... Kenapa sih si toket itu begitu seksiiii....." Seru Ciello sambil berusaha mati-matian menidurkan batang penisnya yang masih begitu tegang. Hingga akhirnya, 
 
SSEEEEEEEERRRRRR...... 
"Fiuuuhhh..." Lega Ciello setelah berhasil mengosongkan kantong kemihnya.
 
Setelah dirasa rasa kencingnya menghilang, Ciello pun kembali ketempat tidur. Menyelinap diantara tumpukan bantal dan boneka Clara yang bertebaran diatas tempat tidurnya. 
 
"Ternyata... Kamu bener-bener cantik ya Dek..." Ucap Ciello berusaha kembali tidur sambil mentowel ujung hidung Clara yang mancung.
"Zzzzzzz.... Zzzzzzzzzzzzz.... " Jawab Clara sama sekali tak terganggu.
 
Mendengar dengkuran Clara yang begitu tenang, entah kenapa tiba-tiba Ciello mengurungkan niatannya untuk kembali tidur. Ia malah mendekat kearah tubuh adiknya sambil mengamati lekat-lekat. 
 
Clara tidur dengan posisi tubuh miring kekiri, menghadap kearah Ciello. Wajahnya terlihat begitu tenang. Tangan kanannya menimpa tangan kirinya, membuat kedua payudara besarnya terlihat saling tumpah tindih. 
 
" Kasihan tetek kamu dek... Kegencet begini..." Seru Ciello sambil mengalihkan tangan kanan Clara supaya tak menimpa payudaranya. Dan begitu Ciello berhasil memindahkan tangan Clara, iapun terkejut melihat penampilan adiknya yang berantakan.
 
"Wwwoooww.... Deekkk...Kakak nggak pernah mengira loh... Kalo kamu ternyata bisa tidur dengan tubuh penuh dengan cipratan sperma gini..." Kagum Ciello sambil terus memperhatikan tubuh telanjang Clara yang setengah telentang. "Kamu bener-bener nggak ngebersihin bekas sperma Kakak... " Sambung Ciello sambil mencoba mengeletek lapisan spermanya yang sudah mengering dari kulit tubuh adiknya. 
"Zzzzzz.... Zzzzzzzzzzzzz......"
 
"Sumpah... Kamu bener-bener seksi banget Dek... " Ucap Ciello sambil melirik kearah wajah Clara yang terlihat begitu kecapekan. Dengan penuh kasih sayang, ia mengusap rambut Clara dan menyibakkan poni yang menutup wajah cantiknya, "Kamu bener-bener Adek tercantik Kakak... Adek kesayangan Kakak yang paling menggairahkan...." Tambah Ciello dengan senyumnya yang mesum.
"Zzzzzzsshh... Zzzzzzzzzzzsshhh..." Balas Clara dengan dengkuran lirih. Menandakan jika ia masih benar-benar tertidur pulas.
 
Melihat adiknya tak bereaksi sedikitpun, Ciello semakin mendekat ketempat Clara berada. Ia mentatap wajah cantik adiknya dengan jarak super dekat.
 
"Kamu cantik Dek.... Bener-bener cantik....."  Ucap Ciello yang kemudian memonyongkan bibirnya dan mengecup bibir mungil Clara. CUUUPPP...
"Zzzzzzz..... Zzzzzzzzzzzsshhh..." 
"Clara cantikku... Kakak sayang kamu Dek......" Ucap Ciello lirih sambil kembali mengecup bibir Clara.
"Zzzzzzz..... Zzzzzzzzzzzsshhh..." Jawab Clara tak ada reaksi.
 
Melihat tidur Clara yang sama sekali tak terganggu oleh kecupan-kecupan isengnya, membuat Ciello ingin bertindak semakin jauh. 
 
"Dek.. Bangun Dekkk...  Kamu lihat celana Kakak ngaak...?" Bisik Ciello berpura-pura kebingungan sambil menggoyang-goyangkan payudara Clara.
"Zzzzz.....Zzzzzzzzsssshhhh..... Zzzzz....." Cuek Clara sama sekali tak terganggu.
"Deeekkk... Claraaa....? Kamu tahu celana Kakak nggak...?" Tanya Ciello yang kali ini mencoba meremasi kedua payudara Clara secara bersamaan.
"Zzzzz.....Zzzzzzzzsssshhhh..... "
"Deekk.. Ayo bangun dooongg... Celana Kakak dimana ya....?"  Goyang Ciello lebih kuat lagi, sambil terus mencoba membangunkan tidur Clara. Namun, karena melihat Clara masih saja tak mau bangun, Ciello pun iseng menjilat puting payudaranya, "CUUPP... CUPPP.. SLUUURRRPPP...." 
 
"Zzzzz.....Zzzzzzzsssshhh... Heeeggghhh.. Eeemmmhhhh...." Lenguh Clara sambil sedikit menggeliatkan tubuh mungilnya. Ia mengubah posisi tidurnya yang semula miring, menjadi telentang. Tangannya direntangkan lebar-lebar kesamping dan melengkungkan punggungnya, membuat payudara besarnya ikut menjulang maju kedepan. Kedua kakinya pun direntangkan jauh-jauh kebawah, menendang selimut tebal hingga jatuh dari tempat tidur. 
 
Setelah itu, Clara pun kembali tertidur. Mendengkur lirih dengan wajah yang begitu tenang " Zzzzzzzzz.... Zzzzzzzzzz...."
"Eeehhh Busyeeett... Nih anak kalo tidur Kebo juga ya...?" Heran Ciello begitu melihat kecuekan Clara ketika tidur. Terlebih ketika melihat kepolosan Clara yang sama sekali tak mempedulikan ketelanjangan dirinya ketika tidur
 
Melihat tubuh telanjang Clara yang sedang tertidur dalam posisi telentang, membuat penis Ciello pun memberontak hebat. Dan karena hal itu pula, tiba-tiba Ciello mendapatkan ide yang sangat mesum.
 
"Masih jam 5 pagi... " Batin Ciello sambil dengan sengaja mematikan alarm jam Clara yang selalu berbunyi dipagi hari. "Sepertinya... Masih banyak waktu nih... Buat bisa bersenang-senang dengan tubuh seksi Clara.." Tambah Ciello sambil menggoyang tubuh seksi adik kandungnya lagi.
 
"Deekk... Bangun Deekkk... " Goyang tangan Ciello pada payudara Clara. Mencoba mengetahui kesadaran Clara.
" Zzzzz.... Zzzzzzzzzzzzzzzzz...." Balas Clara sama sekali tak bereaksi.
"Astaga Deeekk... Kamu kalo tidur bener-bener seperti kebo... " Goyang Ciello terus pada kedua payudaranya, "Kebo yang cantik...  Yang mirip bidadari... " 
 
"Toketmu ini juga bener-bener super Dek... Bikin kontol Kakak selalu ngaceng karenanya..." Remas Ciello sambil terus memilin puting payudaranya."
"SSsshhhh... Zzzzzzz...... Zzzzzzzzzzzzzzzzz...." Jawab Clara dengan mata terus terpejam karena lelapnya tertidur. 
 
"Kamu bener-bener pasrah ya Dek kalo tidur.... Jadi ngebuat Kakak pengen ngisengin badan seksimu lebih jauh lagi...." Ucap Ciello sambil terus menggerayangi tubuh Clara yang masih ternoda akan sperma keringnya. 
 
Tanpa merasa risih, Ciello juga menjilati payudara dan puting Clara secara bergantian. Ia juga dengan sengaja memberikan cupangan-cupangan di sekitar puting payudara Clara. Membuat payudara putih mulus itu langsung memiliki bercak-bercak merah yang terlihat begitu kontras.
 
"Mmmm... CPUK... CPUK... CPUK.......Mmmm... CPUK..." Suara mulut Ciello memberikan cupangan-cupangan disekujur tubuh adiknya. Mulai dari bagian leher, payudara, perut dan pinggulnya. "Badan seksi seperti ini mah harus ditandain Deeekkk... CPUK... CPUK..." Sambung Ciello sambil terus-terusan memberi cupangan hingga merambat kearah vaginanya.
 
Namun, begitu cupangan Ciello mendekat kearah vagina adiknya, tiba-tiba ia berhenti. Ia menatap sejenak gundukan daging tebal itu sambil tersenyum lebar. 
 
"Memek perawanmu ini  memang cantik ya Dek..." Celetuk Ciello sambil merenggangkan kedua paha Clara dan mendekatkan wajahnya keselangkangan adiknya, "Jadi bikin Kakak pengen ngejilat celah sempit memekmu ini...." Sambung Ciello sambil menghirup aroma kewanitaan adiknya.
 
"Hmmmmhhh.... Aromanya wangi...." Ucap Ciello yang kemudian menjulurkan lidahnya dan menjilat klitoris Clara yang masih kering. Ia juga membenamkan lidahnya dalam-dalam sembari merasakan lendir kemaluan Clara yang mulai membanjir.
 
Mendapat perlakuan mesum Ciello secara terus-terusan pada payudara dan vaginanya, sedikit banyak Clara mulai bereaksi. Walau terus tertidur, namun dari raut wajahnya, ia terlihat mulai menikmatinya juga.
" Zzzzzzz...... Eeengggghhh... " Lenguh Clara dalam tidur, tanpa terbangun sama sekali, " Zzzzzzzzz......"
 
"Kamu suka Dek...? Memekmu ini Kakak jilatin...?" Tanya Ciello terus menyelipkan lidahnya  kecelah selangkangan Clara.
"Zzzzzzzzz...... Zzzzzzzzzzzzzzzzz.... OohhhhSssshhhh....." Jawab Clara seolah merespon kemesuman kakak kandungnya.
Ooohh.. Memekmu gurih Deek.. Kakak sukaa Lenguh Ciello terus menyibakkan bibir vagina Clara guna bisa merasakan kelezatan lendir vagina Clara.
Zzzzzz.... Hhhhhh. Zzzzzz.... Zzzzzz.... Balas Clara seolah ikut merasakan enak karena tingkah cabul Ciello. Bahkan, dengan mata yang masih terpejam, pelan tapi pasti, Clara mulai membuka lebar kedua pahanya. Mempersilakan  jilatan lidah Ciello supaya bisa menyeruak masuk kecelah vaginanya lebih dalam lagi.
 
"Wuuoohhh... Deekkk... Selaput perawanmu kelihatan Dek Girang Ciello begitu bisa melihat selaput dara Clara, Bener-bener cantik Deeekk. Lubangnya juga masih kecil HhhhSsluurrppp. Tambah Ciello yang semakin buas menjilati vagina Clara.
Zzzzzz Hhhh.. Eeeehhmmm Zzzzzz Zzzzzz

Kisah Keluarga Cemara BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang