07

2.5K 350 66
                                    

Latihan untuk acara KAA akhir bulan depan itu makin rutin. Bahkan setelah beres perkuliahan Juan dan 49 orang lainnya selalu ke gor kampus. Yang datang ya lebih banyak sih, malah ada yang datang cuma untuk nonton latihan saja.

Mulai semester dua, sudah mulai ada matkul praktikum. Juan makin merasakan sulitnya elektro. Tapi ya nikmati saja lah. Toh mau pindah jurusan juga malas ngulang dari awal lagi. Nanti makin lama lulus.

Ada juga pindah rumah. Juan sama bapaknya sudah pindah ke rumah baru. Meski harus adaptasi lagi, bahkan kenalan dengan tetangga lagi. Kalau rumah yang di sebelah kiri masih kosong, sama yang punya dikontrakan, tapi belum ada yang mengontrak. Kalau sebelah kanan, pasangan muda. Setau Juan, soalnya istrinya sedang hamil juga sih.

Komplek perumahannya karena masih baru ya masih sepi, tapi sepertinya memang sepi sih, bukan komplek yang ramai seperti di rumah kontrakan dulu.

Oh ya, Juan sudah sepenuhnya berhenti bekerja jadi sopir. Saat mau ke Bekasi pun Pak Catur tidak minta Juan lagi, katanya takut capek karena jarak rumah Juan sekarang dan Pak Catur saja sudah lumayan.

Tapi kadang Juan masih menerima permintaan jemput Rayhan. Kalau bisa ya Juan jemput, kalau tidak bisa ya Rayhan pulang naik ojol. Setau Juan, Rayhan masih merasa kurang nyaman kalau dijemput dengan sopir Pak Catur. Jadi lebih memilih naik ojol saja. Kadang Juan yang nawarin apa Rayhan mau dijemput atau tidak.

Kalau bagian Juan uang nawarin, Rayhan tidak pernah menolak. Karena artinya Juan bisa jemput.

Rayhan (Pak Catur)
Latihan?

Latihan
Gue beres setengah tiga.
Soalnga kelas jam 1

Oh Ok

Lo balik sama siapa?

Ojol

Kalo mau sama gue
tunggu bentar
Biasanya suka balik cepet
kalo sama dosen ini

Ok

Tunggu deket ruang guru aja
Biar gak diusilin

Iya

Ikut ke kampus apa gue
anter pulang?

Ngapain ke kampus?

Nonton latihan
Wkwkwkwk

Males

Oke oke

Juan masih belum tau alasan apa yang buat Rayhan tidak mau cerita pada orangtuanya soal ia yang dibully. Masalahnya, Juan juga jadi ikut diam saja tidak cerita apa-apa. Juan ingat waktu sedang jemput Rayhan, mungkin yang Juan lihat waktu itu, sekumpulan laki-laki yang sedang menertawai Rayhan itu lah yang membully Rayhan.

Inginnya mau Juan labrak saja, tapi melabrak begitu kan tidak langsung menyelesaikan masalah. Juan juga takut, kalau yang dibilang Rayhan jadi kenyataan. Kalau nantinya yang bully Rayhan malah semakin parah karena tindakan Juan.

"Juan? Gak latihan?"

"Latihan Kak. Mau jemput temen dulu."

"Ooh. Oke. Hati-hati."

"Iya. Duluan Kak."

Kakak tingkat Juan yang juga anggota BEM itu turut menyahut pamitan Juan. Herannya, kenapa kating tadi baru datang sementara Juan baru beres kuliah. Ah tidak tau lah. Mungkin tidak ada kelas hari ini. Lagian, Juan juga sedang buru-buru, tidak ada waktu buat memikirkan satu itu. Sudah jam dua lewat, sampai di sekolah Rayhan pasti jam setengah tiga. Kasian juga menunggu lama.

Hanjuan (BL 19+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang