"Masih galau Ju? Cowok lo masih belum bales chat?"
"Hmm..." Juan menyahut malas, merebahkan kepalanya di meja siang ini. Matanya masih fokus ke layar handphone, chatnya sejak dua hari lalu belum dibalas Rayhan. Kemarin ke rumahnya pun kosong, lampunya menyala padahal siang-siang.
Pikir Juan, mungkin ke rumah saudaranya dan menginap disana. Tapi tumben Rayhan tidak balas sama sekali. Juan sampai kehabisan cara dengan hilangnya jejak Rayhan ini. Mau marah karena Rayhan menghilang dan buat khawatir, tapi sadar diri juga Rayhan menghilang pasti ada alasan tertentu yang belum bisa Rayhan jelaskan sekarang.
Cuma mungkin, Juan tidak tau. Jadinya malah bikin makin galau.
"Lo gak coba tanya bokapnya aja?"
"Sopan amat gue nanya bokapnya demi urusan percintaan gue sama anaknya. Buset dah Yas!"
"Ya barang kali." Dias cekikan, sambil membuka tutup botol air mineral dinginnya. "Tapi bokap cowok lo tau gak sih kalian pacaran? Kalo bokap lo kan tau tuh kalian pacaran."
"Tau Yas.. kayaknya. Tapi kayaknya tau sih, semenjak yang Rayhan suka terapi itu, gara-gara masalah yang dulu itu."
"Ooh. Tapi dia enjoy aja tuh sama lo, berarti gak ada masalah dong?"
"Ya untungnya. Gue ngerasa beruntungnya tuh nyokap-bokap dia nerima gue, terus percaya sama gue gitu loh Yas, kayak dulu pas gue masih jadi sopir."
"Hmm, enak lah." Dias mengangguk, memindahkan mangkuk isi ramen sebagai makan siang kali ini. Sebenarnya tadi niatnya mau makan di kantin saja, tapi malah memboyong Juan ke resto jejepangan cuma buat makan ramen dengan kearifan lokal ini.
"Nanti juga ngehubungin. Dia gak ada kuota kali Ju."
"Tapi masalahnya gue telpon biasa juga gak aktif Yas. Kepikiran kemana-mana gak sih lo?"
"Oh-"
Juan buang napas, menerima mangkuk ramen miliknya. Memandangi tumpukan daun bawang yang tidak napsu Juan makan. Akhirnya dipindah ke mangkuk Dias, mulai makan. Tadi ditanya level berapa, Juan minta level dua, ia kira bakal manis pedas, ternyata manisnya lenyap. Pedas doang.
"Ju, gue mau tanya, tapi agak privasi sih, dan lo jangan ketawa. Gue cuma cerita ke lo."
"Hmm, apaan?"
"Lo tau kan pas kemaren gue intern di Jepang tuh gak cuma dari kampus kita aja."
"Hm."
"Nah, gue kan pas disana tinggal barengan sama satu orang, pas di homestay gitu, sama temen gue itu kan, yang kuliah di Bandung."
"Yas, langsung aja kenapa? Gue tau lo disana tinggal sama siapa Yas, bahkan lo gak perlu ngasih tau orangnya yang mana karena gue juga udah tau. Ada di IG lo."
Dias terkekeh malu, habis memang malah berbelit kesana-kesini padahal cuma mau bilang satu hal.
"Kenapa? Lo kenapa? Atau temen lo itu kenapa?"
"Pas libur semester kemaren itu kan dia balik kesini, kita hang out lah. Alibinya sih dia minjem buku kanji buat N2 Ju, sekalian minta ajarin N2 lah. Dia nih baru N3."
"Gue gak paham N-N itu Yas, tapi sok lah dilanjut."
"Euh."
"Ya kan bukan bidang gue, coba lo kalo gue tanyan soal listrik emang langsung paham?"
Dias melengos, "Iya. Ya udah. Ini gue lagi cerita, lo mah nyela aja."
"Ya abisnya lo nih belibet Yas. Kesana-kemari padahal yang mau lo ceritain cuma satu, lo baper ke dia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanjuan (BL 19+) [COMPLETE]
DiversosHanjuan. Keren kan? Tapi yakin, keren? . . . ❀ 𝕆ℝ𝕀𝔾𝕀ℕ𝔸𝕃 ℂℍ𝔸ℝ𝔸ℂ𝕋𝔼ℝ ❀ Ada beberapa part bersifat 𝗥𝟭𝟵+, harap bijak dalam memilih dan membaca cerita. publikasi pertama : 15 Maret 2022 publikasi terakhir : 05 Juni 2022 𝓸𝓻𝓲𝓰𝓲𝓷𝓪𝓵 𝓼𝓽...