PERMULAAN

145 147 42
                                    

Sebagian manusia jika sempat akan berdo'a, kepada tuhan dengan nada seolah sedang terhakimi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagian manusia jika sempat akan berdo'a, kepada tuhan dengan nada seolah sedang terhakimi. Meminta banyak hal yang sebenarnya dia sendiri merasa lelah untuk menggapainya, merasa terus kekurangan padahal ia telah mencapai batas kesanggupannya. Namun apakah do'a saja sudah cukup? Tanpa ada usaha? Atau berlindung dibalik kata 'jalur langit'? Wahai manusia, Tuhan sangat sibuk, masih ada banyak umatnya yang berdo'a dengan sungguh-sungguh untuk disejajarkan dengan garis kehidupannya agar sebanding dengan usaha yang dia lakukan, dibanding dengan mendengarkan do'a penganut palsu yang hanya mengejar kekayaan dunia, tetapi meninggalkan sang pemberi kekayaan itu.

---

Sore telah tiba, meninggalkan jejak yang fana untuk dinikmati. Kini Asha sedang berada di ruangannya, menatap layar monitor yang menampilkan rekapan kondisi pasien-pasiennya. Ia juga sambil persiapan karena malam ini ia ada operasi yang harus dilakukan. Saat ia sedang membaca-baca resume pasien tiba-tiba handphone nya bergetar, tanda ada pesan masuk.

Chat

+62826478xxx

Selamat sore Dokter Asha.

Saya dengan Sira dok, dan ini nomor saya dok.

Ashaa

Selamat sore, baik mbak Sira.

Mbak Sira

Terima kasih dok.

---

Seperti biasa, ia membalas dengan singkat padat dan jelas, tanpa babibu terlebih dahulu. Bahkan pesan terakhirnya pun ia tidak membukanya hanya membaca lewat notifikasi dan kembali meletakkan ponselnya dan kembali menatap layar monitornya.

Sampai suara Anwan mengalihkan perhatiannya.

"Shaa!! ngopi?" Anwan yang tiba-tiba membuka ruangannya dan mengajaknya dengan santai.

"Okee." Awalnya Asha menghela nafas terlebih dahulu, namun pada akhirnya ia mengiakan dan beranjak dari kursinya.

"Malam ini ada operasi?" seperti biasa mereka akan saling menanyakan kegiatan satu sama lain.

"Iyaa." Jawab Asha.

"Kasus apa?"

"Lepas ring." Begitulah, sebelum operasi dimulai, mereka habiskan dengan obrolan-obrolan kecil.

*

Jam menunjukan pukul 21.00. operasi yang Asha lakukan baru saja selesai. Dan menunjukkan jam produktif manusia telah usai. Saat Asha keluar dari ruangan operasi ia melihat Anwan yang sedang bersiap-siap untuk melakukan operasi juga, padahal setahu dia, hari ini Anwan tidak ada jadwal operasi.

ABU-ABU [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang