RASA YANG MULAI TAMPAK

109 88 60
                                    

Buat yang mau ngasih saran, kritik, request atau apapun itu boleh langsung DM ya sobat.

Entah kapan, tapi yang pasti kita akan terlibat dalam suatu pencarian, yaitu kepastian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kapan, tapi yang pasti kita akan terlibat dalam suatu pencarian, yaitu kepastian.

---

Tanpa Asha sadari, senyum terus mengembang diwajahnya, sambil terus berjalan menuju ruangannya, Asha tak sadar bahawa dari tadi ia ada yang mengikuti. Yap betul orang itu tidak lain adalah Anwan.

Belum sempat Anwan memberi kejutan pada Asha, ia tiba-tiba dapat pesan tentang pasiennya yang membuat ia harus berputar balik, satu yang kini ia yakini bahwa sahabatnya itu kini mulai baik-baik saja.

Tersadar, Asha berbalik dan melihat Anwan yang setengah berlari menjauh darinya. Ia mulai berfikir apakah mereka berdua tadi berpapasan? Tapi jika ia, Anwan pasti akan menegurnya, dan ia juga tidak merasa melihat Anwan. Tak mau lama-lama memikirkan hal yang tidak penting, Asha kembali berjalan.

*

Dibalik meja kerjanya, seseorang tidak bisa berhenti memikirkan hal yang baru saja terjadi, menyaksikan orang baru memperlihatkan sisi lain dari pribadinya, sederhana namun membuat yang menyaksikan serta yang menerima dapat merasakan ketulusannya. Hal yang jarang terjadi, bahkan bisa dikatakan tidak pernah terjadi, kini terlihat jelas di depan matanya.

Sampai suara notifikasi ponsel menyadarkan lamunannya.

Chat

Mbak Sira

Dokter Asha, sekali lagi saya mau ucapin terimakasih, udah anterin saya.

Saya mau kasih tanda terimakasih lagi. Boleh kan?

Asha

Iya mbak sama-sama

Kalo itu tergantung mbak Sira.

Mbak Sira

Oke kalau begitu saya simpulin, boleh.

Nanti kalo saya tiba-tiba ngabarin lagi jangan kaget ya dok, hehe.

Selamat bekerja dokter Asha, maaf ganggu waktunya

---

Asha tersenyum-senyum sendiri membaca chat dari Sira, tak bisa dipungkiri kini ia penasaran, dan memikirkan apa yang akan ia terima sebagai tanda terima kasihnya kali ini.

**

"Yap, pasien terakhir dok." Ucap seorang perawat.

"Oke, terimakasih untuk hari ini suster." Ucap Asha sambil berdiri dan merapikan kertas-kertas yang ada di mejanya.

ABU-ABU [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang