lima belas

10.4K 955 34
                                    

Ashel tengah berjalan sendiri di koridor asrama sambil memeluk boneka dino yang dibelikan Zee pada saat mereka jalan-jalan tadi.

"Gemes banget sih dino." ucap Ashel berbicara dengan boneka itu.

Sampai di depan kamar, Ashel pun merogoh saku celananya untuk mengambil kunci, namun terhenti ketika pintu kamar tak lama terbuka dan menampilkan Marsha yang ingin keluar.

Ashel kaget melihat Marsha yang terlihat sedang menangis, mereka pun saling bertatapan sampai Marsha berjalan keluar dan melewati Ashel tanpa menegurnya.

Ashel memerhatikan Marsha sebentar lalu melihat ke arah kamarnya.

Perlahan Ashel pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar lalu melihat Adel yang terduduk di kasurnya seperti orang frustasi.


"Aarghhhhh!"

Adel mengacak rambutnya kesal lalu beranjak berdiri, dia pun terdiam ketika melihat Ashel yang berdiri menatapinya sambil memeluk boneka.

Adel mengalihkan pandangannya lalu berjalan cepat melewati Ashel dan dengan sengaja menabrak pundak gadis yang sedang memeluk boneka itu.

Ashel pun kaget dan hampir saja terjatuh.

"WOIII!" kesal Ashel

Ashel membalikan badannya untuk menatap Adel namun dia sudah keluar dari kamar.

"Banyak-banyak sabar ya acel... orang sabar disayang tuhan..." ucap Ashel menarik hembuskan nafas untuk menenangkan dirinya.






🐼







Adel keluar dari taksi yang ditumpanginya setelah menempuh perjalanan 4 jam dari sekolah. Sekarang Adel berdiri menatap rumah mewah yang berada di depannya.

Gue benci semua kenangan yang ada di rumah ini. Batin Adel


Adel mencoba menenangkan dirinya lalu berjalan menuju pintu rumahnya.



Tok tok tok



Pintu terbuka dan menampilkan bibi yang sudah lama bekerja di rumah Adel.

"Non adel?!" ucap bibi tersenyum

"Papa ada bi?" tanya Adel seketika.

Bibi sedikit kaget.

"Ada non di dalam kamar." jawab bibi

"Tolong panggilin ya bi aku mau ngomong sebentar sama papa." ucap Adel

"Non ga mau masuk dulu?" tanya bibi

Adel diam sebentar lalu mengangguk pelan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Non adel udah makan belum? Kalo belum saya masakin lele makanan favoritnya non." ucap bibi

Adel berjalan ke ruang tengah lalu menatap bibi.

"Ngga bi aku masih kenyang. Panggilin papa aja." balas Adel

"Baik non sebentar." ucap bibi lalu berjalan meninggalkan Adel di ruang tengah.

Adel memerhatikan sekitar dalam rumahnya, sudah satu tahun lebih dia tidak pulang ke rumah ini sejak pindah sekolah. Adel lebih memilih untuk tetap tinggal di asrama jika libur semester, karna dia tidak berniat untuk pulang apalagi bertemu dengan Papanya.

Room 1408Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang