dua puluh satu

10.7K 1K 39
                                    



@ Ruang kepala sekolah.

Setelah keributan yang terjadi di kantin, Adel dan Zee pun tidak diperbolehkan untuk masuk mengikuti pelajaran melainkan harus memenuhi panggilan Bu Shani untuk ke ruangannya.

Sekarang Adel dan Zee sudah duduk dengan kepala menunduk dihadapan Bu Shani. Bu Shani memerhatikan mereka berdua.

"Kalau berkelahinya dengan Reva Fidela saya sudah tahu siapa yang salah." ucap Bu Shani

Adel perlahan mengangkat kepalanya menatap Bu Shani.

"Azizi kamu kembali saja ke kelas untuk mengikuti pelajaran." lanjut Bu Shani

Adel terlihat tidak terima.

"Bu.." ucap Adel namun diberhentikan oleh Bu Shani.

"Diam Reva! Saya belum suruh kamu untuk berbicara." tegas Bu Shani

Adel mengalihkan pandangannya kesal.

Zee perlahan beranjak dari duduknya.

"Terimakasih bu, permisi." ucap Zee berjalan meninggalkan ruangan.

Bu Shani sekarang menatap Adel yang terlihat kesal.

"Kamu tidak ingat omongan saya waktu itu?" tanya Bu Shani

Adel diam tidak menjawab.

"Sepertinya kamu lupa ya. Baiklah saya akan telfon papa kamu untuk datang ke sekolah." lanjut Bu Shani

"Keluarin aja saya dari sekolah ini." ucap Adel menatap Bu Shani.

Bu Shani tersentak.

"Ibu ga perlu telfon papa saya lagi, keluarin saja saya dari sekolah sekarang juga." jelas Adel

"Begini Reva.."

"Kenapa bu? takut kehilangan donatur?" ucap Adel

"Apa maksud kamu?!" balas Bu Shani

Adel beranjak dari duduknya.

"Papa saya udah ga ngerawat saya lagi bu. Dan mungkin udah berhenti jadi donatur nomor satu di sekolah ini, jadi keluarin saja murid yang ga berguna kaya saya dari sekolah sampah ini." jelas Adel

Bu Shani pun ikut berdiri.

"Jangan bicara sembarangan kamu Reva! Kamu sadar tidak sedang berbicara dengan siapa?!" ucap Bu Shani kesal.

"Saya sadar, saya sedang berbicara dengan kepala sekolah. Tapi.. apa saya harus menghormati kepala sekolah yang mengambil keputusan tanpa melihat kejadian yang sebenarnya?" tanya Adel

Bu Shani terdiam.

"Apa karena saya sering berkelahi jadi ibu langsung menyimpulkan itu kesalahan saya?" lanjut Adel

Adel menenangkan dirinya.

"Gapapa bu semuanya emang salah saya kok. Saya ga pernah bener di sekolah ini. Percuma juga saya ngebela diri mati-matian tetep salah." lanjut Adel

"Silahkan bu kasi keputusan saja buat saya sekarang.."

Bu Shani mengalihkan pandangannya tidak enak.




Tok tok tok




Terlihat seorang murid membuka pintu lalu masuk ke dalam ruangan tanpa izin terlebih dahulu.

"Siapa yang mengizinkan kamu masuk?" ucap Bu Shani

Murid itu berhenti di sebelah Adel.

"Saya disini ingin membela Reva bu." ucap Marsha

Room 1408Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang