enam belas

10.7K 1.1K 79
                                    


Sedari tadi Ashel sudah berapa kali mencoba untuk tidur namun matanya tidak bisa diajak kerja sama. Ashel tak kunjung bisa tidur sampai sekarang sudah jam 2 pagi.

Ashel membuka matanya kembali sambil menghela nafasnya lalu menatap dinding atas kamar.

"Apa gue ngedrakor aja yak. Gabisa tidur dari tadi aaaaaa" rengek Ashel

Ashel pun bangun untuk duduk lalu dia melihat kasur yang berada di sebrangnya.

"Kayanya si monster ga balik lagi ke kamar."

"Hmmm gapapaa bagus deh kalo gitu, gue bisa bebas di kamar." lanjut Ashel









Ceklek










Ashel baru saja ingin beranjak dari kasur namun suara ceklekan pintu membuatnya kaget.

Pintu terbuka perlahan dan menampilkan seseorang memakai hoodie hitam dengan topinya masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu pelan.

Ashel tidak bisa melihat siapa orang itu karena kamarnya cukup gelap. Tak lama Ashel pun beranjak berdiri untuk menghidupkan lampu.

Ashel terdiam ketika melihat orang yang memakai hoodie itu adalah Adel dengan wajahnya yang penuh luka.

Adel pun cepat menyembunyikan wajahnya dengan memakai topi hoodienya kembali.

"Lu kenapa?" tanya Ashel

Adel berjalan menuju kasurnya.

"Bukan urusan lu." jawab Adel datar.

Adel berjalan melewati Ashel dengan cepat namun Ashel menahan tangan Adel.

"Lu abis berantem?" tanya Ashel

Adel tidak menoleh ke Ashel.

"Jangan urusin hidup gue! Berapa kali lagi harus gue bil..."

Ashel seketika mendorong paksa badan Adel duduk di kasur.

"Diem disini jangan kemana-kemana!" ucap Ashel galak.

Adel yang sekarang duduk di kasurnya melihat Ashel kesal.

"Apaan sih lu!" balas Adel

Ashel mengambil kotak obat di laci meja belajarnya, setelah itu jalan ke arah Adel dan duduk di sebelahnya.

"Lu mau ngapain? Jangan obatin gue!" Sontak Adel

"Diem!" balas Ashel

"Jangan..."































Ashel tiba-tiba menangkup wajah Adel lalu dihadapkan ke arahnya.
































Adel terdiam seketika.
































"Diem bentar yaa?" ucap Ashel

"Please sekali aja lu jadi monster jinak malem ini." lanjutnya.

Adel masih diam dengan kondisi Ashel yang masih menangkup wajahnya.

"Bisa diem bentar kan?" tanya Ashel

Adel mengangguk perlahan.

"Nah bagus. Gini dong diem. Bentar doang kok gue obatin dulu semua ini terus kalo besok lu mau marah-marah lagi sama gue gapapa." lanjut Ashel

Ashel pun tak lama sadar melihat Adel yang sedari tadi diam menatapnya.

Ashel seketika panik lalu menurunkan tangannya perlahan.













Room 1408Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang