empat puluh

13K 1.4K 220
                                    




"Kita mau ke mana sebenarnya?" tanya Ashel masih menangis.

Adel dan Ashel sekarang sedang berada di stasiun kereta yang ada di kota.

"Pergi kemana aja sampe kamu ga nangis lagi." jawab Adel tanpa melihat Ashel.

Ashel melihat tangannya yang masih digenggam oleh Adel.

"Katanya mau jaga jarak sama aku, kenapa tangan aku kamu pegang terus?" tanya Ashel sendu.

"Udah malem, di sini juga kawasannya sepi. Bahaya." jawab Adel.

"Sepi dari mana-"

Kereta pun datang dan berhenti di depan mereka.

"Jangan bawel. Ayo masuk." ajak Adel


Adel pun membawa Ashel untuk masuk ke dalam kereta, lalu mereka memilih duduk di kursi belakang.


"Kamu tau kereta ini rutenya kemana aja?" tanya Ashel.

"Nggak tau, aku masuk aja." jawab Adel.

Ashel melihat jam di tangannya.

"Ini udah jam 7 malam loh, kalo rutenya jauh ntar kita balik ke sekolah gimana? Aku ga mau dihuk-"

Adel tiba-tiba menyandarkan kepalanya di bahu Ashel lalu menutup matanya.

"Kepala aku masih pusing, biarin aku tidur dulu ya." ucap Adel.

Ashel terdiam.

"Kamu tenangin diri dulu aja sambil liat jalanan." lanjut Adel.

Adel pun terlihat mengambil sesuatu di saku celananya, dia mengeluarkan sapu tangan yang selalu dia bawa.

"Ga usah nangis lagi. Ga cape apa kamu udah nangis dua hari berturut-turut?" tanya Adel.

Ashel mengambil sapu tangan dari Adel.

"Ya aku juga nangis gara-gara-"





cup!





Ashel terdiam ketika Adel tiba-tiba mengecup singkat pipinya.

"Kita bakal bahas soal kemarin, tapi biarin aku tidur bentar dulu ya?" bisik Adel tepat di telinga Ashel.

Ashel mengangguk perlahan.

Setelah itu Adel pun kembali menyandarkan kepalanya di bahu Ashel lalu tertidur lelap, sementara Ashel dia melihat jalanan dari jendela sambil mengatur detakan jantungnya yang berdegup kencang karena hal yang dilakukan Adel tadi.





....





crpict:pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

crpict:pinterest


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam mereka berdua sampai di stasiun terakhir. Adel dan Ashel pun turun dari kereta lalu melihat pemandangan yang ada di hadapan mereka sekarang.

Room 1408Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang