3 bulan kemudian.Tak terasa libur semester pun telah tiba, para murid Fortyeight Girls High School dipersilahkan untuk mengisi libur dengan pulang ke rumah mereka masing-masing atau pun mengisi kegiatan yang bermanfaat seperti les tambahan dan sebagainya.
Selama 1 bulan libur semester ini tidak sedikit juga murid yang memilih untuk tetap tinggal di asrama sampai kembali masuk sekolah.
crpict:pinterest
"Paspor udah?"
"Udah."
"Dompet udah?"
"Udah."
"Charger hp kamu?"
"Udah."
"Sikat gigi? Sabun cuci muka? Skin care?"
"Udah sayaanngg."
"Yaya dibawa ga?"
"Iyaaa udah aku taroh dalem koper."
"Apalagi ya?"
"Udah kok udah semua kamu tenang aja."
Ashel bersama Zee dan Marsha sekarang berada di bandara untuk mengantar Adel berangkat ke Jerman.
"Thankyou ya guys udah ngerepotin sampe nganter ke bandara." ucap Adel.
"Santai aja kali del ga ngerepotin kok." balas Zee.
Adel tersenyum lalu menatap Marsha.
"Aku seneng banget del, akhirnya kamu bakal ketemu mama kamu." ucap Marsha.
Marsha berjalan lalu memeluk Adel, Adel pun membalas pelukan Marsha.
Zee menoel lengan Ashel.
"Ga usah cemburu." ejek Zee
Ashel menatap Zee.
"Dih siapa yang cemburu? Kamu kali!" balas Ashel.
"Ngga kok. Aku ga cemburu." jawab Zee membuang muka.
"Udahlah Zee ngaku aja." ejek Ashel.
Zee menghela nafasnya lalu menatap Adel dan Marsha yang masih pelukan.
"Oke guys mau sampe kapan pelukannya?" tanya Zee.
Adel dan Marsha pun terkekeh lalu melepaskan pelukan mereka.
"Posesif banget sih Zee, mau gue peluk juga?" tanya Adel.
"Iya sini mending lu peluk gue aja." balas Zee lalu mendekati Adel dan memeluknya.
Adel pun menepuk pelan pundak Zee.
"Jangan kangen ya bro." ucap Adel.
"Gue bakalan kangen sih, makanya lu jangan lama-lama." balas Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Room 1408
FanfictionCerita tentang kamar nomor 1408 yang gosipnya dihuni oleh monster👽