25/30

1.3K 176 31
                                    

Hari-hari berjalan seperti biasa. Tuan Jung memilih berhenti dari pekerjaannya di pelayaran karena ingin lebih sering bersama kedua anaknya. Apalagi tuan Kim menawarkan pekerjaan di perusahaannya. Tentu saja dia mau. Apapun akan ia lakukan demi Hoseok dan Jimin.

"Hei, sebenarnya kita ini mau kemana?" tanya tuan Jung pada pasangan Kim yang sudah 'menculik'nya dari pagi saat ingin mengantar anak-anaknya ke sekolah. Sebagai gantinya, Seokjin tidak hanya menjemput Hoseok melainkan juga Jimin untuk berangkat sama-sama. Toh mereka sekarang satu sekolah.

"Tentu saja belanja beberapa hal, Taeseok-ah..." jawab tuan Kim santai. Saat ini tiga orang dewasa itu sedang berjalan di kawasan Gangnam dengan posisi nyonya Kim berjalan di tengah sambil menggandeng lengan dua lelaki di samping kanan-kirinya. Sesekali nyonya Kim membalas sapaan orang-orang yang mengenalinya dengan ramah dan senyum manis.

"Seperti biasa, kau sangat terkenal, Yujin..." celetuk tuan Kim sambil ikut menatap orang-orang itu. Nyonya Kim hanya mengedikkan bahunya cuek. "Biasa saja..."

Setelah berjalan beberapa saat mereka tiba di sebuah butik mewah tempat nyonya Kim biasa memesan pakaian. Orang-orang yang ada di sana langsung menyambutnya dengan ramah dan penuh hormat. Bagaimanapun juga nyonya Kim adalah tamu kehormatan mereka.

"Selamat pagi, tuan-tuan dan nyonya sekalian. Saya sudah sangat menunggu kedatangan kalian hari ini. Sekiranya apa yang dapat saya bantu?" sang pemilik butik keluar dari ruang kerjanya dan ikut menyambut tiga serangkai itu. Dia adalah seorang laki-laki berusia tiga puluh tahunan berpenampilan nyentrik dengan rambut yang dicat merah menyala. Nyonya Kim mendorong tuan Jung ke arah lelaki itu. "Berikan dia setelan-setelan jas terbaik butik ini. Warna-warna monokrom, biru, cokelat, lalu....." nyonya Kim menjeda kalimatnya untuk berpikir.

"Warna marun juga bagus, Yujin..." saran tuan Kim.

"Oh, iya. Dan warna merah marun juga. Pokoknya setelan terbaik di butik ini."

"Hei, kenapa harus membelikanku jas begitu? Aku punya beberapa setel di rumah."

Protes tuan Jung tak digubris. Pasangan Kim itu terus saja mendorongnya agar mengikuti sang pemilik butik ke bagian dalam. "This is for special occasion, Jung Taeseok. Penampilanmu harus menjadi best of the best. Sudah sana ikut saja."

Sementara tuan Jung masuk ke bagian dalam butik bersama sang pemilik, tuan Kim duduk menunggu di sofa dan nyonya Kim berjalan ke bagian pakaian anak muda. Dia memilih banyak sekali kaus, kemeja, celana, dan macam-macam aksesoris seperti topi, ikat pinggang, scarf, dan lain-lain. Semua itu dia pilih sesuai ukuran baju milik Hoseok dan Jimin yang sudah ia tanyakan pada tuan Jung sebelumnya. Nyonya Kim meminta pada pagawai butik yang melayaninya untuk memisahkan paper bag untuk pakaian Hoseok dengan Jimin. Baru setelah selesai, ia bergabung di ruang tunggu bersama tuan Kim.

"Sudah selesai?"

Nyonya Kim mengangguk. "Semuanya sedang dibungkus di dalam."

Seorang pegawai lain menghampiri nyonya Kim dengan secangkir teh. Milik tuan Kim sudah dihidangkan lebih dulu. "Ini honey milk tea anda, nyonya. Selamat menikmati..."

"Kalian sangat hafal dengan minuman kesukaanku dari dulu." ujar nyonya Kim sebelum meminum tehnya perlahan. Pagi yang dingin ditemani minuman hangat favorit merupakan hal yang sangat menyenangkan.

"Untuk tuan Jung, sekiranya minuman apa yang beliau sukai, tuan, nyonya?"

"Secangkir kopi susu dengan brown sugar. Teman kami sangat suka minuman itu." tuan Kim yang menjawab.

Pegawai tadi mengangguk paham lalu kembali ke dalam. Sebentar lagi urusan jas Taeseok selesai, jadi dia ingin segera membuatkan minumannya. Apapun yang berhubungan dengan nyonya Kim memang pasti akan dilakukan yang terbaik, terutama pelayanannya.

[2Seok] ✔️ - The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang