16/30

1.5K 215 29
                                    

Surprise lageeeeh~~~
Seriusan dah, efek jalan2 kayaknya bikin mood nulis si panda naik. 😂
Dia ngirim draft ini dari subuh, tapi berhubung gue baru bangun, jadinya yaaa gitu deh 😛

Enjoy bacanya~

Salam,
N U N U 😎

.

.

.

Mendekati jam istirahat kedua, Namjoon bisa keluar lebih cepat karena kakeknya sudah menelepon dan memintakan izin gurunya. Beliau sendiri saat ini sedang berada di ruang rapat bersama kepala sekolah dan beberapa guru lain guna membahas kejadian tadi pagi.

Mobil tuan Choi berhenti di depan gerbang sekolah yang terbuka lebar, seolah menyambut kedatangannya. Lelaki itu langsung menyerahkan kartu identitas dirinya sebelum petugas keamanan memintanya.

"Tuan Choi, saya mohon maaf sebelumnya. Tapi nama anda dan istri anda terdapat di buku daftar hitam keamanan sekolah. Jadi anda berdua dilarang memasuki area sekolah."

Tuan Choi menggebrak pintu mobilnya. "Apa maksud kalian? Kami ini orang penting! Bagaimana bisa nama kami ada di blacklist?!"

"Maaf, tuan. Kami hanya memberitahu yang sebenarnya dan sekedar menjalankan tugas." petugas keamanan itu membungkuk sopan. Dia tentu tahu siapa tuan dan nyonya Choi. Rakyat Korea tidak ada yang tidak mengenal mereka, meskipun hanya profil yang baik-baiknya saja. Dua orang itu tentu tidak ingin tindakan jahat dan manipulatif yang mereka lakukan diketahui oleh publik.

Tuan Choi makin meradang. Dia menyuruh supirnya untuk nekat melewati gerbang, tapi lima petugas keamanan berbaris membentuk palang yang menghalangi mobilnya. Tuan dan nyonya Choi mau tidak mau turun dari mobil, lalu memaki dan menampar salah satu dari lima petugas keamanan itu. Mereka bahkan lupa untuk menjaga image karena termakan emosi mereka sendiri.

"Siapa yang berani memasukkan nama kami ke daftar hitam, hah?! Aku akan mencari dan menemuinya sekarang!!" tuan Choi berteriak marah. Bersyukur sekarang belum bel istirahat dan jarak antara gerbang dengan gedung kelas lumayan jauh. Jadi tidak akan ada murid lain yang mendengarnya.

"Tidak perlu kau cari. Dari tadi aku di sini, tua bangka."

Sepasang suami-istri itu serentak menoleh ke arah Namjoon yang dari tadi rupanya duduk santai di dalam pos keamanan. Di mulutnya terselip stik es krim yang sudah bersih. Dengan santai Namjoon berjalan keluar dari pos jaga dan membuang stik es krimnya. Dia lalu berdiri berhadapan dengan kakek-nenek yang tak pernah ia anggap itu. "Aku yang menulis nama kalian di daftar hitam keamanan sekolah. Wae? Ada masalah dengan hal itu?"

"Cucu kurang ajar!!"

Namjoon berlagak mengorek telinganya dengan ekspresi wajah yang menyebalkan. "Hm? Apa? Cucu? Memangnya aku pernah menganggap kalian kakek dan nenekku?"

"Kim Namjoon!!"

"Aiish! Pasangan keriput ini suka sekali teriak-teriak. Kalian tidak takut pita suara kalian mendadak lepas, huh?"

Dalam sekejap ekspresi main-main di wajah Namjoon menghilang bergantikan raut wajah datar dan dingin. Persis seperti Seokjin.

"Kalian kira aku tidak tahu apa tujuan kalian datang kemari?"

Tuan dan nyonya Choi terlihat gelagapan. "A-apa maksudmu?"

Namjoon berdecih. "Kalian itu aslinya sudah bodoh. Tidak perlu bersikap pura-pura bodoh begitu lagi." ucapnya dengan sangat kurang ajar. Tapi dia tak peduli. Namjoon melangkah maju mendekat ke arah tuan Choi yang secara refleks melangkah mundur. Aura dingin Namjoon terasa menekannya dan tanpa sadar membuatnya takut. Baru saja Namjoon ingin berbicara lagi, suara Yoongi mendahului dan mengejutkannya.

[2Seok] ✔️ - The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang