27/30

1.1K 171 11
                                    

Yooo~~~ balik ke kebiasaan lama, Panda nongolnya di waktu orang' ude pada ngorok 😁
Yang kangen 2Seok, silakan merapat~
Books lain menyusul okeh?

Enjoy~
_🐼_

.

.

.

Setelah berita tentang tuan Jung merebak luas, pandangan semua murid pada Hoseok berubah total. Pertamanya sebagian besar dari mereka memandang remeh Hoseok hanya karena dia merupakan murid miskin penerima beasiswa prestasi. Kedua para murid menatap Hoseok segan karena mengingat siapa yang selalu ada di sampingnya. Semua pasti tidak lupa dengan kejadian Park Jihoon beserta geng Hyejeong. Tapi tetap saja mereka masih suka mencaci Hoseok dalam hati maupun di belakangnya. Tentu saja mereka tak punya nyali untuk menghina Hoseok di depan orangnya langsung seperti biasa. Tipikal pengecut yang tak tahu diri.

Tapi setelah berita soal Jung Corporation yang direbut oleh tuan Choi beserta kroninya, seisi sekolah sadar mereka berada di level yang berbeda dengan Hoseok. Bukan Hoseok yang di bawah mereka, tapi kini Hoseok lah yang berada di atas mereka. Meskipun nyatanya hal itu tak merubah sedikitpun kepribadian Hoseok yang selalu rendah hati. Baginya, tidak ada yang namanya derajat atau tingkatan dalam hal kepemilikan harta kekayaan. Semuanya sama dan merata. Tidak peduli seberapa banyak harta yang mereka miliki.

Dan karena berita itu, tuan dan nyonya Choi kini dihujat dan dikutuk seluruh negeri. Begitupun keluarga dari para kroni tuan Choi yang kebanyakan sudah lebih dulu meninggal. Karena rasa tamak itu, para keturunannya lah yang kini harus menanggung kebencian dan cercaan dari semua orang. Kebalikan dari orang tuanya, nyonya Kim justru mendapat simpati dari rakyat. Mereka tidak bisa membayangkan betapa tersiksanya hidup nyonya Kim di bawah tekanan kedua orang tua yang seperti itu. Dan karena itu, nyonya Kim mendapat waktu cuti yang cukup panjang untuk menenangkan diri. Berita ini tidak akan reda hanya dalam beberapa hari, dan keputusan memberi nyonya Kim waktu cuti mungkin merupakan keputusan yang lebih baik. Nyonya Kim jadi bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya setelah selama bertahun-tahun waktunya habis untuk mengurus masalah kenegaraan mendampingi presiden dan wakilnya.

.

.

.

"Bagaimana kalau kita ke Jepang? Eomma sudah lama tidak berendam di onsen. Rasanya pasti segar sekali bisa berendam di air hangat khas pegunungan Jepang selama beberapa waktu."

"Kalau itu berarti harus menunggu setelah ujian tengah semester dulu, eomma. Tapi waktu liburnya pun hanya dua minggu." Taehyung menyahut seraya memainkan PSP-nya. Si bungsu itu tiduran berbantalkan paha sang ibu yang dari tadi terus mengusap rambutnya dengan lembut. Mereka benar-benar menikmati sore yang damai.

"Waktu dua minggu untuk liburan ke Jepang sudah sangat cukup, Tae."

Taehyung menatap sang ibu dengan senyum sumringah. "Ajak Hoseokie hyung dan Jiminnie juga ya, eomma?"

"Itu sudah pasti, kan? Tidak mungkin eomma lupa dengan calon menantu eomma. Nanti sekalian kita ajak Yoongi juga."

"Benar ya, eomma?!"

Namjoon yang sedang menikmati cemilan sore di ruang makan langsung berteriak mendengar kata-kata sang ibu. Nyonya Kim mengelus dadanya karena kaget. Taehyung mendecih. "Sudah hyung makan saja sana!"

Nyonya Kim menengok kesana kemari menyadari sulungnya tidak kelihatan dari tadi. "Mana Seokjin?"

"Dia pergi menjemput Hoseok hyung, eomma..." jawab Taehyung.

[2Seok] ✔️ - The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang