30/30

1.4K 130 28
                                    

Hai hai hai~~~ chapter terakhir akhirnya muncul~
Iya maapin yak, Panda tau kalian nunggu lama kok :")
Maapin baru bisa diapdet sekarang. Ihik 
🤧

Attention di awal, chapter akhir ini ada 5,500-an kata lebih. Jadi buat yang gampang mabok, mungkin bisa minum antimo dulu ato siapin balsem gitu. Ehehe...
Dan semoga ga ada yang jereng nanti ye 
😁

Enjoy~💜

.

.

.

Hari senin, Hoseok, Seokjin, dan yang lain kembali ke sekolah seperti biasa. Namun suasananya kali ini terlihat berbeda. Mereka terlihat lebih diam dari biasanya. Orang-orang memang sudah terbiasa melihat Seokjin dan Hoseok bersikap tenang di kehidupan sehari-harinya. Tapi tidak dengan Namjoon dan Taehyung yang memang dikenal berisik dan banyak tingkah.

Dan keanehan masih terus berlanjut hingga jam pulang sekolah. Semuanya kecuali Seokjin berada di kelas akselerasi dan kelas mereka selesai lebih dulu. Jadi mereka masih menunggu kelas Seokjin selesai. Hoseok memilih tetap menunggu di kelasnya bersama Jimin dan Taehyung yang menghampirinya. Namjoon sendiri memilih pergi ke atap sekolah yang sepi.

"Oi, Namjoon."

Namjoon terkejut  mendengar Yoongi memanggilnya. Dia tidak menyadari kalau Yoongi mengikutinya ke atap sekolah. Dan jika biasanya Namjoon akan melakukan hal-hal konyol untuk Yoongi yang dia sukai, kali ini pemuda itu bahkan hanya menoleh tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Dan jujur saja Yoongi kebingungan melihatnya. "Ada apa dengan kalian berlima?"

Namjoon hanya tersenyum kecil. "Tidak ada apa-apa..." ucapnya datar. Sungguh bukan Namjoon yang biasa bersemangat saat berbicara dengan Yoongi.

"Satu sekolah bisa melihat kalian bersikap aneh. Tidak seperti biasanya. Jadi tidak mungkin tidak ada apa-apa, Kim Namjoon."

Namjoon mengalihkan pandangannya dari Yoongi dan berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Tidak mendapat jawaban yang memuaskan, Yoongi hanya bisa menghela napas. Dia tadi juga bertanya pada Hoseok namun tidak juga mendapatkan jawaban. "Ya sudah kalau tidak mau menjawab."

Yoongi berbalik hendak pergi dari atas sekolah. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar Namjoon memanggil dan menarik tangannya.

"Yoongi-ya..."

"Apa?"

Namjoon terdiam cukup lama dengan kepala tertunduk dalam. Yoongi yang biasanya akan marah-marah pada pemuda itu kini entah kenapa tak bisa melakukannya. Dia ikut diam melihat Namjoon yang nampak enggan untuk berbicara. Mereka bertahan beberapa saat dalam posisi itu dalam keheningan.

"Apa aku.....adik yang baik untuk Seokjin hyung?"

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"

Namjoon tak menjawab. Dan saat Yoongi menoleh ke arahnya, ia melihat Namjoon yang menangis tanpa suara. Air matanya mengalir deras dan hal itu jelas membuat Yoongi terkejut.

"Hei! Kenapa menangis?!"

Yoongi terpaku melihat sosok Namjoon yang saat ini terlihat begitu lemah. Namjoon tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dan entah kenapa Yoongi merasa sesak melihat pemuda itu menangis. Selama ini dia hanya tahu dan mengenal sosok Namjoon yang konyol dan menyebalkan.

Tanpa pikir panjang Yoongi menarik Namjoon dan memeluknya. Tangannya mengusap lembut kepala Namjoon yang bersandar di bahunya. Mereka terus berada dalam posisi itu selama beberapa saat. Sampai akhirnya Namjoon berhenti menangis dan mulai bercerita tanpa diminta. Dia beritahu semua yang dia tahu pada Yoongi yang hanya bisa terdiam karena syok.

[2Seok] ✔️ - The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang