3: I'm still learning

1.4K 187 92
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram: cornkiller9

**

"Bisakah kau memberiku respon selain dari iya, tidak, boleh dan seterusnya?"

Degup jantungku tiba-tiba berdetak kencang, karena setelah mengatakan itu dia langsung pergi meninggalkan ku menuju corner lain dan tak lupa untuk mengambil patung berwarna hijau tadi.

"Apa aku masih terlihat datar dan membosankan? Apa aku harus berjuang lebih keras lagi untuk berubah ?"

Tidak, aku tidak boleh membuatnya kesal hingga tanpa sadar tangan ku terulur untuk menggapai tangan nya agar berhenti berjalan.

"Hoseok.. maaf, aku suka yang warna hijau tadi, beli saja agar punyaku sama dengan punya mu" ucapku dengan nafas tertahan.

Ya, sepertinya aku harus berusaha lebih keras lagi untuk berubah..

Demi Hoseok ku.

Tangan ku masih memegang tangannya dengan sorot mata memohon.

Dia hanya menoleh sebentar lalu mengambil patung berwarna hijau itu satu lagi seraya merangkul pinggangku dan berjalan menuju ke corner lain tanpa bicara sedikit pun.

Aku benar-benar merasa bersalah padanya, seharusnya aku lebih antusias lagi saat menanggapi nya.

Aku melangkah pelan disampingnya dengan kepala tertunduk, Hoseok terus berkeliling toko tanpa melepaskan rangkulannya di pinggangku.

"Jiwo Noona suka ini.." gumamnya seraya mengambil beberapa box Beni Imo tart kedalam keranjang. "Dan untukmu, karena kau sangat suka ubi ungu"

Perlahan senyum ku terangkat saat mendengar ucapannya barusan, dia sangat tau apa yang ku suka dan tidak kusukai.

"Aku tidak marah sayang.. it's okay" bisiknya lalu mencium pipiku sekilas dari balik maskernya karena melihat ku yang kini hanya diam dalam rangkulannya.

"Maafkan aku.."

Aku menggigit bibir bawah ku dan menggenggam tangannya erat yang masih melingkar di pinggang itu.

"Setelah ini kita mencoba es krim asin, mau ?"

Aku tersenyum kecil dan mengangguk setuju.

"Baiklah kalau begitu"

Hoseok berjalan ke kasir dengan wajah nya yang sudah kembali bahagia seperti semula.

"Tidak ada yang mau kau beli lagi sayang?"

Last Hope | Jhope JHoseok [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang