Last Hope | Jhope JHoseok [END] ✓

11 : I hate the way you lie

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram: cornkiller9

**

"Apa Hoseok punya dua ponsel ? Tapi untuk apa ?"

Aku terus bergumam karena tingkah laku kekasih ku itu yang tidak seperti biasanya.

Dia, mencurigakan.

Namun saat aku hendak menghubungi nya lagi, tiba-tiba salah seorang dari tim menelepon hingga membuatku mau tak mau harus segera bergegas pergi menemui mereka yang tengah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pagelaran PFW.

Sepanjang jalan aku tidak bisa mengenyahkan pikiran yang sangat mengganggu ku ini.

Apakah benar Hoseok memiliki dua ponsel ? Tapi untuk apa ? Apakah ada yang dia sembunyikan dariku ?

Pertanyaan itu terus berulang-ulang didalam kepala ku dan tanpa ku sadari jika sejak tadi mobil sudah berhenti di depan lobby Venue.

"Nona, sudah sampai"

Aku pun tersentak. "Ah ya, terimakasih.." ucapku yang langsung turun dari mobil dan masuk kedalam Venue.

Kesibukan mulai terlihat dimana banyak desainer yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan tidak saling bertegur sapa.

Ya begitu lebih baik karena aku sedikit kurang nyaman jika harus bertegur sapa dengan orang baru terlebih lagi dalam suasana hati yang seperti ini.

Aku dan tim sangat sibuk dengan semua persiapan, mulai dari model, koleksi-koleksi yang akan di pamerkan nanti juga kebutuhan lainnya.

Saat ini kami memamerkan koleksi women's ready to wear Fall/Winter, dan beberapa model yang akan memakai koleksi rancangan ku ini benar-benar dipilih dengan sangat teliti, hingga nanti saat semua koleksi di peragakan didepan semua pengamat fashion bahkan pembeli yang datang akan langsung tertarik.

Ya, aku harap mendapatkan hasil yang baik.

Selama dua hari ku lalui disini dengan kesibukan yang sama, sampai akhirnya besok adalah giliran pagelaran ku tiba dan kini jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, aku baru pulang ke hotel tapi harus datang lagi ke Venue pukul lima pagi nanti.

Daripada tidur aku lebih memilih berendam untuk merelaksasi otot dan juga pikiran ku.

Air hangat sedikit bisa meringankan pikiran ku yang kini tengah kalut di tambah saat memeriksa ponsel yang sama sekali tidak ada notifikasi karena pesan yang ku kirimkan tadi belum juga di balas oleh hoseok, hingga ku putuskan untuk mengirimi nya pesan lagi.