COMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA]
Tidak ada matahari yang menyukai awan gelap..
Ya, kau memang terlalu terang untuk hidupku yang segelap malam.
Jhope - Ellea Love story.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.
KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!
Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9
**
"Kenapa tidak diangkat ?"
Aku bertanya sambil menatap matanya lekat, entah mengapa aku merasa harus bertanya perihal ini padahal mungkin saja itu adalah urusan pekerjaan.
"Itu teman ku, aku akan menghubungi nya lagi nanti"
"Kenapa harus nanti?" Tanyaku lagi, benar-benar tidak bisa menahan diri.
Hoseok tersenyum dan mengelus punggung tangan ku pelan. "Karena aku tidak ingin makan malam kita terganggu oleh obrolan yang tidak terlalu penting sayang.. kenapa kau terlihat cemberut seperti itu?"
Aku ? Benarkah?
"Tidak.."
"Cemburu ?"
"Tidak.."
"Dia temanku sayang"
Aku pun mengangguk dan mencoba untuk percaya.
Kita harus saling percaya.
Aku mempercayai nya walaupun kini hatiku terasa tidak tenang.
Setelah makan malam, aku dan Hoseok duduk di ruang tengah apartemen ku sambil menikmati buah potong.
"Bagaimana tadi ? Sudah mulai sibuk melakukan persiapan ya?"
Aku mengangguk pelan dengan pikiran yang belum bisa beralih dari telepon tadi.
"Apakah melelahkan sayang ? Kau bisa menghandle nya ?"
Aku masih mengangguk pelan dan memainkan makanan ku tanpa memakan nya sama sekali hingga tidak menyadari jika Hoseok kini sudah berbalik menghadap ku dan menarik ku kedalam pelukannya.
"Apa yang mengganggu pikiran mu sayang, hmm?"
Hoseok mengeluarkan ponselnya dan membuka riwayat panggilan dimana tertulis nama Heejin disana.
"Heejin ini teman ku sayang, dia bertanya padaku perihal donasi karena aku ingin menyumbangkan sedikit untuk anak-anak yang kurang mampu dan Heejin ini adalah salah satu staf di tempat donasi tersebut" Jelasnya.
Dia membiarkan ku membaca satu persatu pesan yang dikirimkan Heejin dan balasan nya. Sepertinya mereka memang berteman hingga membuatku sedikit merasa lega.
Ini perasaan yang baru, aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Rasanya menyebalkan, kesal dan di kepalaku penuh dengan kemungkinan-kemungkinan yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang pria seperti ini kepadaku.