Junkyu melihat sayup - sayup dokter dan perawat mengelilingi dirinya. Badannya sangat sakit.
"dok, pasien sudah membuka matanya"
Dokter tersebut dengan segera memeriksa keadaan Junkyu.
Junkyu mulai dengan sadar dan melihat ruangan asing di depan matanya.
"ini dimana?" tanya Junkyu lirih entah pada siapa.
"Tuan saat ini sedang ada dirumah sakit, anda mengalami kecelakaan tadi" jawab salah satu perawat disana.
Junkyu terdiam. Dia ingat bahwa tadi dia sedang berangkat ke kampus.
"keadaan saya gimana sus? Kepala saya sakit sekali"
"Tuan mengalami benturan yang cukup keras, tapi secara keseluruhan Tuan tidak ada luka - luka lagi.. Tapi.. Perempuan yang anda tabrak sedang berada di ruang operasi" jelas perawat tersebut.
Junkyu terkejut. Dia bangun dengan segera.
"aduhh"
Junkyu memegang kepalanya yang diperban. Sakit.
"saya menabrak seseorang sus? Keadaannya bagaimana?" panik Junkyu.
"dia sedang menjalani operasi caesar, kami harus mengeluarkan bayinya dengan segera sebelum terlambat, karna pendarahan hebat yang dialami oleh ibunya"
Junkyu terdiam. Kesialan apa yang menimpanya saat ini.
"sus, boleh saya menjenguknya? Saya akan bertanggung jawab dan meminta maaf padanya"
Perawat tersebut mengangguk.
"nanti saya akan kabari Tuan lagi ya, sekarang anda istirahat dulu"
Junkyu hanya mengangguk.
Junkyu mengusap wajahnya, dia tidak pernah berpikir akan mengalami kecelakaan seperti sekarang.
Ponselnya berbunyi.
"halo bunda"
"syukurlah kamu mengangkat telponnya, bagaimana keadaanmu nak? Bunda dan ayah sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, kami terkejut sekali mendengar berita kecelakaanmu dari polisi"
"bunda gak jadi ke Jepang dengan ayah?"
"bagaimana bisa kita ke Jepang, sedangkan putra satu - satunya bunda sedang mengalami musibah"
"baiklah, kalian hati - hati"
Setelah sambungan tersebut terputus, Junkyu menghela nafasnya. Dia harus bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa perempuan tersebut.
"ah andai tadi gua gak lalai" gumamnya.
.
.
.Junkyu yang duduk dikursi roda menatap sekumpulan orang yang menunggu di depan ruang icu. Tadi perawat memberitahukannya berita bahwa korban yang dia tabrak sudah dibawa ke ruang icu.
Sayang sekali bayi yang dikandungnya, tidak dapat di selamatkan.
"be a gentleman son" ucap Suho.
Ayah dan bunda Junkyu menemani Junkyu untuk menemui keluarga korban.
Junkyu mengangguk mendapatkan tepukan dan ucapan semangat dari ayahnya.
Ayahnya mendorong kursi roda yang digunakan Junkyu mendekati keluarga korban.
"permisi" ucap Junkyu pelan.
Serentak orang - orang disana menoleh ke arah Junkyu dan kedua orang tua Junkyu.
"ya, ada apa nak?" tanya seorang kakek disana.
"maaf Tuan.. Maafkan saya.." ucap Junkyu sambil menatap kedua mata kakek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (END)
FanfictionSomeone who finds joy and peace of mind during rainy days...