Chapter 3

2.5K 329 22
                                    

Suasana duka sangat terasa kental dirumah mewah milik keluarga Watanabe.

Haruto terlihat sangat hancur walaupun raganya berdiri tegak disebelah peti mati kakaknya.

Rei yang sedari tadi terlihat digendong oleh babysiternya tersebut hanya bisa menatap wajah mamanya yang berada di dalam peti mati tersebut.

Junkyu dan kedua orang tuanya yang melihat hal tersebut merasa amat sangat sedih.

Junkyu berjalan pelan menuju Haruto. Dia bisa melihat kehancuran di dalam mata yang biasanya menatapnya tajam tersebut.

"Haru.."

Haruto menoleh dan melihat Junkyu berjalan mendekatinya.

Haruto memberikan Junkyu ruang untuk melihat Kak Yeri.

Junkyu menahan sekuat tenaganya untuk tidak menangis diatas jasad Kak Yeri. Demi apapun, hatinya hancur melihat perempuan cantik ini hanya menutup matanya. Kemana senyuman cantik yang biasa dia pancarkan?

Walaupun Junkyu baru mengenal kak Yeri sebentar, tapi dia merasa sangat dekat.

"kak.. Istirahat yang tenang yaa kak.. Gua gak tau kenapa kakak ngasi wasiat itu, tapi gua tau kakak pasti udah memikirkan semuanya kan, kalau memang ini pilihan terbaik buat kita semua.. Gua akan jalanin wasiat itu kak.." ucap Junkyu.

Haruto yang mendengar hal tersebut tidak kuasa menahan air matanya. Dia menangis. Hatinya sakit.

Junkyu berdiri dan melihat ke arah Haruto. Junkyu juga menangis melihat Haruto menangis.

Junkyu memeluk pelan tubuh Haruto dan membawanya ke dalam dekapan hangatnya. Entah kenapa Haruto semakin menangis. Dia membalas pelukan Junkyu.

"jangan ditahan Haru.. Jangan.." lirih Junkyu.

Haruto terisak.

"gua cuma punya Kak Yeri Kyu.. Gua cuma punya kakek dan Rei.. Tapi sekarang satu persatu mereka meninggalkan gua.. Gua takut.."

Junkyu semakin erat memeluk tubuh Haruto. Disaat seperti ini, Haruto hanya perlu pelukan yang menenangkan.

.
.
.

Semua keluarga besar Watanabe dan Junkyu berkumpul menjadi satu di dalam rumah besar ini. Walaupun keluarga Watanabe yang tersisa hanya Haruto sebagai garis keturunan, tidak membuat kakeknya memaksakan kehendak yang dia miliki.

"jadi bagaimana? Kita semua sudah tau bukan wasiat mendiang Yeri? Dia menginginkan Haruto dan Junkyu bersatu dan menjaga Rei bersama - sama" jelas sang Kakek.

"bagaimana bisa kita menikahkan dua orang yang tidak saling mencintai untuk membangun sebuah rumah tangga?" tanya Suho.

Kakek Yunho menoleh ke arah Haruto dan Junkyu.

"bagaimana? Keputusan kalian seperti apa?" tanya Kakek.

Junkyu melihat Haruto, sebaliknya Haruto juga melihat ke arah Junkyu.

"aku gak bisa melawan keinginan kakak kek.. Aku sangat menyayanginya" ucap Haruto.

Kakeknya mengerti maksud dari jawaban Haruto.

"bagaimana Kyu?" tanya kakek.

"aku sudah berjanji akan bertanggung jawab penuh atas kesalahanku, kalau memang Kak Yeri memberikanku Wasiat untuk menjaga Rei, itu berarti dia memberikan tugas mulia untukku.. Jadi aku tidak masalah kalau memang harus menikah dengan Haruto" jawab Junkyu.

"jadi bagaimana Tuan Suho dan Nyonya Jisoo? Saya tidak mungkin menikahkan mereka tanpa restu kalian"

Suho dan Jisoo saling pandang.

Pluviophile (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang