Haruto mendatangi rumah Junkyu. Rumah yang terlihat sangat asri dan hangat. Diketuknya pintu rumah tersebut.
Haruto bisa melihat wanita cantik yang walaupun usianya sudah tidak muda lagi, tapi kecantikannya tidak memudar.
"sore bunda" sapa Haruto.
"sore Haru, sini masuk dulu, diluar masih hujan, nanti kamu kena hujan" ucap Bunda.
Haruto tersenyum melihat perhatian bunda Jisoo padanya.
"Junkyu ada disinikan bund?" tanya Haruto memastikan.
"kalian lagi berantem ya? Tadi Junkyu datang kesini dengan basah kuyup, pas bunda nanya kok dia malah kesini, bukan pulang kerumahnya, dia malah diam aja" jawab bunda.
Haruto menunduk.
"ini salah Haru bund.. Junkyu salah paham sama Haru.. Maafin Haru yaa bund, udah ngecewain bunda.. Harusnya Haru jagain Junkyu, tapi malah buat dia nangis dan hujan - hujanan" ucap Haruto.
Jisoo tersenyum melihat menantunya ini. Dia elus rambut Haruto yang sedikit lepek efek kena air hujan, sepertinya dia berlari dari mobilnya kesini.
"setiap rumah tangga pasti memiliki badainya sendiri, sekarang kalian sedang diuji.. Kalian masih muda, menurunkan ego masing - masing itu susah loo.. Kamu datang kesini untuk meluruskan masalah aja bunda udah bangga banget.. Gak ada sebuah rumah tangga yang selalu akan baik - baik saja.. Pasti akan ada kerikil - kerikil kecil Haru" nasihat bunda.
Haruto mengangguk mengerti nasehat Jisoo.
"makasi banyak bunda"
"Junkyu ada dikamarnya, coba aja diajak bicara Haru" ucap Jisoo.
"iyaa bunda, Haru ke kamar Junkyu dulu yaa bund" pamit Haruto.
Jisoo mengangguk mengijinkan.
Haruto berjalan menuju kamar Junkyu dan mengetuk pintunya pelan.
"Kyu.." panggil Haruto.
Junkyu yang di dalam kamarnya sedang menatap hujan yang turun dengan air mata yang senantiasa turun membasahi pipinya.
"Kyu.. Aku boleh masuk gak? Ayo kita bicara Kyu"
Junkyu bisa mendengar nada permohonan dari Haruto.
Junkyu mendekat kearah pintu kamarnya, dia ragu ingin membukakan pintu untuk Haruto apa enggak.
Junkyu menyiapkan hatinya dan membukakan pintu tersebut.
"masuk" ucap Junkyu dingin.
Haruto masuk ke dalam kamar Junkyu dan bisa dilihat kamar minimalis Junkyu yang sangat rapi.
"Kyu.. Maafin aku" lirih Haruto.
Junkyu menatap Haruto dengan pandangan sayu.
"Haru.. Jujur sama aku, kamu masih ingin keturunan kan?" tanya Junkyu dengan nada penuh keputusasaan.
Haruto menggeleng sambil menatap Junkyu.
"enggak Kyu, aku cuma butuh kamu sama Rei aja, aku gak ingin apa - apa lagi" ucap Haruto.
"terus tadi apa Haru? Tadi kamu ngapain sama Kanaya?" tanya Junkyu dengan air mata yang semakin deras jatuh.
"dia yang narik aku Kyu, dia yang buat kejadian tadi jadi salah paham" jelas Haruto.
"kenapa dia ada dikamar kita Haru? Kenapa dia ada disana?" isak Junkyu.
"dia anterin aku sarapan, aku gak minta Kyu, dia yang inisiatif, awalnya dia mau naruh sarapan aja dikamar, soalnya aku lagi sibuk masukin baju kita ke dalam tas, tapi dia mancing emosi aku dengan nuduh kamu yang enggak - enggak" jawab Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (END)
FanfictionSomeone who finds joy and peace of mind during rainy days...