Sudah sebulan ini Kanaya tinggal dirumah Haruto. Hampir 2 minggu ini Kanaya selalu dikerjai oleh Rei dengan berkedok mengajaknya bermain.
Kanaya sudah sangat geram dengan Rei dan semua tingkah laku nakalnya Rei.
Bukannya dia menjadi dekat dengan Haruto, malah semakin menjauh. Dia yakin sekali bahwa dalang dibalik ini semua itu adalah Junkyu.
Disisi lain, Junkyu dan Haruto lebih asik menghabiskan waktu mereka berdua.
Seperti pagi ini, mereka berdua sedang bercumbu diatas ranjang dan enggan untuk turun kebawah.
Haruto tidak bosan - bosannya mengecup leher Junkyu dan membuat Junkyu mengerang nikmat.
Bagaimana bisa Junkyu dengan mudah takluk, padahal dia hanya mendapatkan kecupan di lehernya.
"mmhh udah Haru.. Kita bangun yaa" ucap Junkyu yang berusaha menjauhkan lehernya.
"sebentar lagi Kyu" gumam Haruto.
Pasrah sudah.
Junkyu tidak akan bisa menahan nafsu Haruto pagi itu. Kemungkinan besar Rei akan sarapan tanpa daddy dan papinya.
"aaaaaaaaaa"
Haruto dan Junkyu terkejut mendengar teriakan Kanaya yang dibarengi suara orang jatuh.
Mereka berdua dengan segera bangun dan merapikan pakaian mereka.
Mereka berdua turun dengan tergesa untuk melihat keadaan. Mereka bisa melihat Kanaya terjatuh dengan banyak kelereng dilantai.
"Watanabe Rei!" marah Haruto.
Rei menatap Haruto dengan pandangan takut.
"Daddy.." lirih Rei.
"kamu apain tante Kanaya sampai jatuh seperti ini?" tanya Haruto dengan intonasi yang belum turun juga.
Rei diam dan menunduk, tidak berani menatap kedua orangtuanya.
Haruto membantu Kanaya bangun.
"aaahh sakitttt Haru.. Pelan - pelan" rintih Kanaya.
"kamu tadi main apa Rei? Kok bisa kelereng banyak banget ada dilantai hm?" tanya Junkyu dengan lembut. Dia mengelus pelan rambut Rei.
"gua gak tau Rei ingin bermain apa, tapi dia dengan sengaja menebar kelereng dilantai, pasti dia sengaja mau buat gua jatuh Haru" adu Kanaya.
Haruto menoleh kearah Rei.
Rei menggeleng keras.
"gak gitu Dad.. Kelereng Rei jatuh pas Rei mau mainin" ucap Rei.
"Rei daddy udah berulang kali lihat kamu sengaja bermain kasar dengan tante Kanaya, selama ini Daddy diam karna masih dalam batas wajar, tapi pagi ini, kamu keterlaluan Rei" marah Haruto.
"Haru, kenapa memarahinya sampai begitu, kalau memang Rei berkata jujur bagaimana?" bela Junkyu.
"jangan membelanya terus - terusan Kyu, dia harus tau yang mana hal yang baik dia lakukan dan yang mana salah, kalau kamu terus bela dia, mau jadi apa dia kedepannya?" marah Haruto.
Junkyu sudah melihat Rei menangis.
"Daddy, Rei berkata jujur, Rei gak pernah bohong" isak Rei.
"sshhh sakit sekali Haru.." ringis Kanaya.
"tante Kanaya bohong! Tante Kanaya jahat! Tante Kanaya jahat daddy, Tante jahatin Papi setiap hari!" teriak Rei sambil menangis.
"Watanabe Rei jaga bicaramu!" teriak Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (END)
FanfictionSomeone who finds joy and peace of mind during rainy days...