Chapter 6

2.3K 334 75
                                    

Haruto dan Junkyu makan siang dengan canggung. Mereka tidak ingin menatap mata satu sama lain. Ingatan tadi terekam dengan jelas di ingatan mereka berdua. Apa yang merasuki mereka hingga hampir berbuat lebih?

"paman.. Rei mau bermain ditaman di depan sama Bibi Ina habis makan, boleh?" tanya Rei.

"boleh, sama paman Kyu juga yuk" jawab Junkyu.

"paman Kyu mau ikut main sama Rei juga?" tanya Rei dengan antusias.

"ayoo nanti habis makan kita main" antusias Junkyu.

Junkyu bagaimanapun juga harus menghindar dulu dari Haruto, jantungnya gak aman.

Setelah mereka menyelesaikan makan siangnya, Junkyu mulai mengajak Rei untuk bermain keluar.

Rei sangat bahagia menginjakkan kaki - kaki kecilnya di rerumputan halaman belakang rumah mereka.

Disana terlihat ada playground kecil.

Rei sangat antusias berlari menuju playground disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rei sangat antusias berlari menuju playground disana.

"Rei jangan lari - larian" ucap Junkyu.

"paman ayoo sini, bermain sama Rei" ajak Rei.

Junkyu terkekeh dan mulai menemani Rei bermain. Junkyu hanya duduk menemani dan sesekali akan bercanda dengan Rei.

Haruto yang melihatnya tersenyum lega. Junkyu pernah mengutarakan perihal dirinya tidak begitu menyukai anak kecil. Tapi kalau dilihat sekarang, Junkyu dan Rei cukup kompak untuk hal - hal seperti ini.

"Rei.. Kyu.. Masuk, udah mendung diluar" ucap Haruto.

Junkyu menatap keatas untuk melihat kondisi langit. Senyumnya terbit, Junkyu suka sekali dengan hujan.

"Rei masuk aja yaa, paman Kyu disini dulu" ucap Junkyu.

"tapi paman Haru bilang mau hujan paman" ucap Rei.

"yaa, makanya kamu masuk duluan, paman disini dulu" rayu Junkyu.

"Rei.. Junkyu masuk dulu" teriak Haruto.

"sana Rei, nanti paman Haruto marah" bisik Junkyu.

Rei berlari masuk ke dalam rumah. Junkyu terdiam duduk di ayunan disana.

Junkyu melihat langit diatas sana dan menikmati suasana yang tiba - tiba menjadi dingin.

Langit biru memang cantik, tapi bagi Junkyu langit yang berwarna abu memiliki keindahan yang tidak semua orang bisa nikmati.

Junkyu ingin bermain hujan, tapi dirinya belum siap hujan - hujanan hari ini, mau gimana juga tubuhnya lelah sehabis pindahan.

Jadi dia memutuskan untuk duduk dan menikmati hujan yang turun.

Hujan turun tidak terlalu deras, tapi cukup membuat Junkyu bisa merasakan bau khas hujan yang menyentuh tanah.

Junkyu addicted dengan wangi petrichor ini.

Pluviophile (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang