Haruto dan Junkyu terlibat perang dingin sejak pertengkaran mereka tempo hari lalu.
Rei bahkan selalu murung sejak dimarah oleh Haruto. Dirinya hanya bermain sendiri tanpa ingin diganggu siapapun, termasuk Junkyu.
Junkyu merasa sedih melihat anaknya begini. Biasanya dia akan disambut dengan riang oleh Rei saat pulang dari kampus. Tapi sekarang, bahkan Rei pulang dari sekolah lebih memilih bermain dikamar.
Orangtua mana yang tidak khawatir dengan keadaan Rei.
Junkyu mengetuk pelan pintu kamar Rei.
"Rei.. Papi boleh masuk kamar Rei gak?" tanya Junkyu.
Tidak ada sahutan. Hal tersebut membuat Junkyu khawatir, apalagi putranya itu belum makan siang. Bibi Ina sudah berulang kali membujuk Rei, tapi hanya gelengan kepala yang di dapat.
"Rei.. Reii makan siang sama papi yuk.. Papi belum makan" bujuk Junkyu.
Tidak ada sahutan lagi.
"Rei.. Rei tau gak, papi belum makan sejak pagi.. Rei gak mau nemenin papi makan siang kah? Papi kangen makan bareng sama Rei, main bareng sama Rei.. Rei gak kangen Papi?" tanya Junkyu dengan nada memelas.
Hati Junkyu sakit melihat Rei seperti ini.
Tidak ada sahutan lagi. Sejujurnya Junkyu ingin mendobrak pintu Rei, tapi Junkyu cukup tau itu ranah privasi Rei.
"Tuan, Rei tidak pingsan kan? Apa saya ambilkan kunci duplikat aja?" khawatir Bibi Ina.
Junkyu menggeleng.
"dia tidak pingsan, aku masih dengar jelas ada suara di dalam sana" ucap Junkyu.
"Rei.. Rei marah sama Daddy yaa? Kalau Rei marah sama Daddy, kenapa sama Papi juga marah? Rei gak sayang sama Papi yaa"
Junkyu mengatakannya sambil bergetar, sedih sekali rasanya.
Ceklek
Junkyu bisa melihat Rei membuka pintunya. Junkyu dengan segera memeluk Rei dan menumpahkan tangisnya dibahu kecil Rei.
"Papi jangan nangis.. Nanti Rei makin sedih kalau liat Papi nangis" lirih Rei.
"Rei gak mau makan siang, gimana Papi gak sedih sayang.. Sekarang makan siang sama papi yuk, mau yaa Rei yaa" bujuk Junkyu.
Rei mengangguk.
"tapi suapin yaa Pi, dikamar Rei aja kita makan.. Rei gak mau ketemu Tante jahat" lirih Rei.
"iyaa Papi suapin, kita makan dikamar Rei, okayyy.." ucap Junkyu.
"saya siapkan makan siang Tuan dan Tuan muda Rei yaa, saya permisi" ucap bibi Ina.
"makasi yaa bi" ucap Junkyu.
Junkyu masuk ke kamar Rei dan membawa Rei duduk lesehan diatas karpet.
Junkyu bisa melihat ada buku gambar dengan banyak crayon diatas karpet, belum lagi ada lego yang berserakan.
Sepertinya memang Rei habis bermain disini. Setidaknya dia lega, anaknya tidak melakukan hal - hal yang membahayakan.
Bibi Ina masuk ke dalam membawa nampan yang berisi makan siang mereka berdua.
"ayoo kita makan Reii, Rei mau apa? Ayam, sayur brokoli, apa telor?" tanya Junkyu.
"mau ayam papi" jawab Rei.
Junkyu mulai menyuapi putranya ini, sesekali dia juga akan menyuapi dirinya sendiri.
"papi sedih kalau Rei sedih kayak gini.. Papi kangen makan berdua sama Rei, main sama Rei" ucap Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (END)
FanfictionSomeone who finds joy and peace of mind during rainy days...