Chapter 12

1.7K 289 245
                                    

"Hay Harutooo"

Sapa seorang gadis cantik yang membuat Junkyu terdiam melihatnya.

Sapa seorang gadis cantik yang membuat Junkyu terdiam melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hay Kanaya" sapa Haruto.

Gadis yang dipanggil Kanaya tersebut bangun dari duduknya dan langsung memeluk Haruto. Junkyu terkejut melihat hal tersebut.

Cup.

Kanaya mengecup pelan pipi Haruto.

"kata kakek lo pindah kesini, kenapa gak kasi tau gua? Gua tadi nyari lo ke rumah yang disana" tanya Kanaya dengan nada merajuk dan ekspresi wajah yang cemberut.

Junkyu mendengus pelan. Situasi macam apa yang akan dia saksikan sekarang.

Haruto melepas pelukan Kanaya dan menatap kearah Junkyu dengan pandangan bersalah.

"lain kali jangan sembarangan meluk dan cium yaa Naya, gak enak dilihat sama Pasangan gua" ucap Haruto.

Haruto menarik Junkyu untuk mendekat.

"ohh hayy, lo Junkyu ya? Sorry gua gak hadir dipernikahan kalian, soalnya gua masih di Amerika" ucap Kanaya sambil tersenyum manis kearah Junkyu.

Junkyu hanya bisa menampilkan senyum canggung.

"gpp, kita juga ngundangnya sedikit kok" ucap Junkyu.

"Gua Kanaya, sahabat dari kecilnya Haruto"

Kanaya memperkenalkan dirinya dengan mengulurkan tangannya.

"Junkyu, gua suami Haruto"

Junkyu membalas uluran tangan Kanaya.

"Haruuu, kata kakek gua disuruh tinggal disini untuk sementara, soalnya orangtua gua belum bisa ikut balik kesini, mereka juga nitipin gua ke kakek buat dititipin ke lo" ucap Kanaya manja.

"oh.. Oke, nanti gua suruh bibi Ina nyiapin kamar tamu buat lo" ucap Haruto.

"makasii yaa Haruuu" Kanaya memeluk tangan Haruto.

"upss.. Sorry, gua lupa" ucap Kanaya sambil melepas pelukannya.

Junkyu hanya menatap tak suka kehadiran gadis ini dirumahnya.

'bitch' batin Junkyu.

"Papiiii" teriak Rei.

Junkyu dengan cepat menoleh dan mendapati putranya berjalan mendekatinya dengan keadaan basah.

"astaga Rei, kamu hujan - hujanan? Ayoo sini Papi mandiin yaa" khawatir Junkyu.

Rei hanya tertawa dan memperlihatkan gigi - gigi susunya.

"habisnya seru mainan hujan papi, pantesan papi suka" ucap Rei.

"tapi Rei gak boleh main hujan lama - lama kayak gini, nanti sakit" nasihat Junkyu.

"iya papi, maafin Rei" ucap Rei sambil mengecup pipi Junkyu yang sedang berjongkok di depannya.

"Hay Reii, udah besar aja yaa" sapa Kanaya.

Pluviophile (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang