6.sakit.

303 17 7
                                    

Sesampainya Ana dan Rakha di parkiran sudah di sambut oleh anggota inti Alaska dengan muka senyam-senyum.

"Pada kenapa kok senyam-senyum si?" Bingung Ana karna mereka menatapnya dan Rakha aneh.

"Gpp kok." Memang mereka ber4 aneh sekali ditanya kenapa jawabnya gpp.

"Rakha gw sama yang lain udah ngelakuin apa yang Lo suruh dan gw mau ngomong sama lo." Bisik Jeje pelan sangat pelan takut terdengar oleh Ana bisa berabe.

"Oke, makasii."

Rakha menarik Ana agar lebih dekat dengannya dan berjalan bersama dengan mereka berempat mengekori Ana dan Rakha dibelakang.

Ana yang merasa risih karna sepanjang jalan ia ditatap tajam oleh semua siswi ntah apa penyebabnya, Ana melirik Rakha yang sedang lengah lalu mendorong Rakha dan segera berlari masuk ke dalam kelas. Tidak Ana tidak duduk di kursi Rakha tapi ia duduk seperti biasanya sebelah viola, jika ia tau akan seperti ini lebih baik ia tidak berangkat sekolah.

"Lo kok disini si? Ga duduk bareng Rakha?" Bukannya menjawab Ana malah meminum minuman Fina hingga setengah.

"Anjwing minuman gw!!" Fina yang belum sedikit pun meminumnya malah diminum duluan oleh Ana.

"Sorry nanti gw ganti, gw cape banget huh.." desahnya lalu menelungkup kan kepalanya.

"Lo lari-lari kenapa? Dikejar setan Lo?"tanya viola kedua kalinya.

"Gw tadi bareng Rakha sama anak Alaska trs di tatap tajam sama siswi-siswi disini? Emangnya knpa si?" Ana bertanya balik ke mereka bertiga karena memang dirinya bingung mengapa dia ditatap seperti itu.

"Gatau kita kan circle kudet." Memang mereka anak-anak kudet.

Rakha berjalan kearah Ana yang sedang menelungkupkan kepalanya dengan bantalan tangan.

"Kenapa Lo lari?" Rakha yang langsung mengambil kursi di meja seberang dan ditariknya mendekat kearah Ana.

Ana yang kaget mendengar suara Rakha yang tiba-tiba saja aja di sampingnya. "G-gw haus, nah iya haus tuh gw minta minum ke Fina. Yakan Fin." Jawabnya dengan tangan yang mendorong-dorong Fina karna posisi nya Fina berada di depannya.

"Iyain." Ucap Fina malas.

"Anying."umpatnya ke Fina.

"Duduk bareng gw." Rakha hanya mengikuti perintah papanya bukan? Pendekatan tentunya.

"Gw gamau jangan maksa." Ujar Ana langsung berpindah duduk ke kursi viola yang berada di pinggir jendela.

"Terserah." Jawabnya bodoamat tapi Rakha malah duduk di belakang Ana yang seharusnya itu tempat Reva dan Bram.

"Terserah tapi malah disitu." Ucap Ana pelan tapi masi didengar oleh Rakha.

"Gw denger."

●●●●●●●

"ANAAAA.....WOI LIAT IG WOI LIAT!!" Ana, Fina dan viola yang sedang berjalan menuju kantin tiba-tiba mendengar teriakan Ela.

"Apaan si Lo. Kayak Tarzan Lo teriak teriak."

"Liat deh nih." Memberikan ponselnya pada mereka bertiga, apa yang dimaksud oleh Ela.

" Memberikan ponselnya pada mereka bertiga, apa yang dimaksud oleh Ela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAKHAMINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang